Selasa, 07 Juli 2015

Ditemukan Lima Lubang Hitam Raksasa Tertutup Debu dan Gas


Ditemukan Lima Lubang Hitam Raksasa Tertutup Debu dan Gas  
Penggambaran lubang hitam Gargantua di film Interstellar yang dirilis pada 2014. (Dok. Paramount Pictures)
 
 
Jakarta, CB -- Tim astronom Inggris menemukan lima black hole atau lubang hitam raksasa yang sebelumnya tertutup oleh debu dan gas antariksa.

Keberadaan lima lubang hitam tersebut ditemukan oleh teleskop Nuclear Spectroscopic Telescope Array (NuSTAR) milik badan antariksa Amerika Serikat, NASA. NuSTAR sendiri adalah teleskop yang diklaim memiliki sinar X berenergi tinggi paling sensitif.

Lima lubang hitam raksasa yang terletak di pusat lima galaksi di alam semesta itu teridentifikasi oleh NuSTAR karena lingkungan sekitarnya dipancarkan oleh sinar X berenergi tinggi.


"Sejak lama kami mengetahui soal lubang hitam raksasa yang tidak dihalangi oleh debu dan gas, namun kami selalu menduga akan lebih banyak lagi yang tersembunyi dari penglihatan kita," ujar pemimpin peneliti, George Lansbury dari Centre for Extragalactic Astronomy di University of Durham.

Ia melanjutkan, "Walau sebelumnya para lubang raksasa itu sukar dipahami karena tertimbun debu dan gas, berkat NuSTAR untuk pertama kalinya kami bisa melihat mereka semua."


Mengutip situs The Telegraph, kendati baru lima lubang hitam yang dideteksi, para peneliti meramalkan kemungkinan jumlah lubang hitam jauh lebih banyak di alam semesta dan mereka menyatakan tak sabar untuk NuSTAR bisa menangkapnya lagi.

"Sinar X berenergi tinggi lebih tajam dari sinar X berenergi rendah, sehingga kami bisa melihat lebih jauh ke dalam gas yang menimbun lubang hitam. NuSTAR membantu kita memelajari lubang hitam yang tersembunyi," ungkap Daniel Stern selaku ilmuwan dari proyek NuSTAR di Jet Propulsion Laboratory NASA.

Tim astronom menunjukan hasil temuan tersebut di Royal Astronomical Society's National Astronomy Meeting di Llandudno, Wales. Didanai oleh Science and Technology Facilities Council (STFC), penelitian ini akan dipublikasikan di The Astrophysical Journal.

Sebelumnya, NuSTAR sempat menangkap aktivitas lubang hitam memompa angin yang bergerak keluar pada sepertiga kecepatan cahaya. Para astronom kala itu yakin bahwa aktivitas tersebut memicu matinya pertumbuhan dan pembentukan bintang di sekitarnya.

Credit  CNN Indonesia