Rabu, 22 Juli 2015

Abu Bakr al-Baghdadi Larang Produksi Video Eksekusi ISIS


Abu Bakr al-Baghdadi Larang Produksi Video Eksekusi ISIS  
Abu Bakr al-Baghdadi mengeluarkan larangan produksi video eksekusi oleh ISIS karena dinilai mengganggu umat Muslim dan menakuti anak-anak. (Al-Furqan Media/Anadolu Agency/Getty Images)
 
Damaskus, CB -- Pemimpin kelompok radikal Islam, ISIS, dilaporkan melarang produksi video eksekusi setelah sebelumnya merilis rekaman tentara Suriah yang dipenggal oleh seorang bocah.

Pemenggalan petinggi tentara Suriah ini dilakukan oleh militan ISIS yang merupakan anak laki-laki. Anak yang menamakan diri sebagai 'Kalifah pemula' ini melakukan pemenggalan di kota Palmyra, menurut laporan dari Pengamat Suriah untuk HAM basis Inggris (SOHR).


Dalam video pemenggalan tersebut, anak laki-laki ini mengatakan bahwa ISIS tidak hanya akan menduduki kota-kota di Suriah seperti Homs dan Damaskus, tetapi juga Yerusalem dan Roma.

Anak tersebut kemudian memenggal kepala tentara Suriah dan meletakannya di dekat tubuh tentara itu.

ISIS telah memproduksi puluhan video yang memperlihatkan para pejihadnya memenggal tahanan mereka, baik itu laki-laki, perempuan ataupun anak-anak.

Namun, pemenggalan yang dilakukan oleh anak laki-laki ini menjadi yang pertama yang pernah dilakukan oleh ISIS dan dipertunjukkan kepada publik.

Diberitakan Russian Today, Minggu (19/7), kantor berita Suriah ARA News mengklaim pemimpin ISIS, Abu Bakr al-Baghdadi memerintahkan produksi video eksekusi harus dihentikan.

Dalam surat resmi yang dikirimkan ke pejihad yang mengelola media, Baghdadi mengatakan video-video seperti itu mengganggu umat Muslim dan mungkin akan memuakkan serta menakutkan bagi anak-anak.

Perintah yang belum bisa diverifikasi ini membuat militan ISIS terpecah, menurut kantor berita tersebut.

Namun, beberapa orang di Timur Tengah mengatakan bahwa pelarangan yang dikeluarkan Baghdadi hanya berlaku untuk video-video amatir ISIS yang diambil melalui kamera telepon genggam.

ISIS diketahui sangat aktif mempromosikan pengaruhnya melalui media sosial. Video-video eksekusi 'resmi' ISIS dibuat dan diedit secara profesional sehingga menimbulkan efek menakutkan yang jauh lebih mencolok.


Credit  CNN Indonesia