Rabu, 22 Juli 2015

Petinggi Hizbullah Dijatuhi Sanksi AS karena Dukung Assad


Petinggi Hizbullah Dijatuhi Sanksi AS karena Dukung Assad 
 Hizbullah telah ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh Amerika Serikat. Kelompok ini dilaporkan kerap membantu pasukan Presiden Bashar al-Asad untuk bertempur dalam perang sipil di Suriah. (Reuters/Ali Hashisho)
 
 
Washington, CB -- Pemerintah Amerika Serikat pada Selasa (21/7) menerapkan sanksi kepada tiga pemimpin kelompok militan Hizbullah dan seorang pengusaha di Libanon.

Sanksi yang diberikan oleh Kementerian Keuangan Amerika Serikat ini disebabkan keterlibatan mereka sebagai pemain kunci atas operasi kelompok militer di Suriah.


Ketiga pimpinan kelompok Hizbullah di antaranya adalah Mustafa Badr Al Din, Ibrahim Aqil, dan Fu'ad Shukr. Mereka memiliki peran dalam mengkoordinir kelompok-kelompok militer untuk mendukung pemerintahan Presiden Suriah Bashar al-Assad dalam perang sipil di negara itu.

"AS secara agresif akan terus menargetkan sumber pemasukan (Hizbullah) atas aktivitas teroris berskala dunia ini, yaitu mendukung kampanye kejam Assad di Suriah," ujar Adam Szubin, pejabat divisi sekretariat intelijen terorisme dan keuangan di Kementerian Keuangan AS.

Sementara seorang pengusaha Libanon diketahui bernama Abd Al Nur Shalan. Ia juga dikenai sanksi oleh AS lantaran memberi sokongan persenjataan bagi Hizbullah dan mengirimkannya ke Suriah.

Sanksi yang diterapkan oleh Kementerian Keuangan AS adalah pembekuan aset keempat orang tersebut. Selain itu, mereka juga dilarang melakukan transaksi dengan warga Amerika.

Presiden AS Barack Obama dan Menteri Luar Negeri AS John Kerry mengatakan oknum-oknum tersebut kini dijerat masalah besar. Keterlibatan mereka dalam mendukung kelompok lokal seperti Hizbullah dinilai memperparah kondisi di Timur Tengah.

Hizbullah telah ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh AS. Pada Juni lalu, Kementerian Keuangan telah mengambil langkah tegas terhadap sejumlah jaringan yang membantu Hizbullah.


Credit  CNN Indonesia