AS Pastikan Arab Saudi Dukung Perjanjian Nuklir
Menteri Pertahanan AS bertemu Raja Salman. (Foto: Reuters)
JEDDAH (CB) – Perjanjian nuklir dengan Iran telah
mencapai kesepakatan. Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Ashton
Carter pun memastikan Arab Saudi memberi dukungan terhadap perjanjian
nuklir bersejarah yang dicapai dengan Iran itu.
Seperti dilansir dari VOAIndonesia, Senin (23/7/2015), Carter bertemu Raja Salman, Menteri Pertahanan Saudi Mohammed bin Salman, dan sejumlah pejabat lainnya di Jeddah, Arab Saudi.
Arab Saudi belum pernah mengutarakan pendapat secara terbuka tentang perjanjian nuklir itu yang dicapai minggu lalu. Sejumlah laporan berita sempat menyatakan Saudi cemas kesepakatan tersebut akan memperkuat pengaruh Iran yang merupakan saingannya di Timur Tengah.
Namun, Carter mengatakan satu-satunya kecemasan yang diutarakan para pemimpin Saudi itu adalah kemampuan Tim Inspeksi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk memverifikasi program nuklir Iran. Saudi, kata Carter, juga mengatakan PBB harus mampu secara efisien memberlakukan lagi sanksi-sanksi ekonominya jika Iran melanggar kesepakatan tersebut.
Carter berada di Arab Saudi setelah melakukan persinggahan di Israel dan Yordania dalam upaya meyakinkan para sekutunya yang skeptis di sana.
Seperti dilansir dari VOAIndonesia, Senin (23/7/2015), Carter bertemu Raja Salman, Menteri Pertahanan Saudi Mohammed bin Salman, dan sejumlah pejabat lainnya di Jeddah, Arab Saudi.
Arab Saudi belum pernah mengutarakan pendapat secara terbuka tentang perjanjian nuklir itu yang dicapai minggu lalu. Sejumlah laporan berita sempat menyatakan Saudi cemas kesepakatan tersebut akan memperkuat pengaruh Iran yang merupakan saingannya di Timur Tengah.
Namun, Carter mengatakan satu-satunya kecemasan yang diutarakan para pemimpin Saudi itu adalah kemampuan Tim Inspeksi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk memverifikasi program nuklir Iran. Saudi, kata Carter, juga mengatakan PBB harus mampu secara efisien memberlakukan lagi sanksi-sanksi ekonominya jika Iran melanggar kesepakatan tersebut.
Carter berada di Arab Saudi setelah melakukan persinggahan di Israel dan Yordania dalam upaya meyakinkan para sekutunya yang skeptis di sana.
Credit Okezone
