Serangan ini ditempuh menyusul peningkatan kekerasan di kawasan perbatasan kedua negara.
Laporan-laporan media menyebutkan, serangan militer Turki itu menewaskan seorang milisi Negara Islam.
Aksi militer dilakukan Kamis 23 Juli, setelah seorang tentara Turki tewas dan seorang lainnya cedera di Diyarbakir akibat tembakan yang dilepaskan dari Suriah.
Sementara itu, sebuah bom bunuh diri menyerang pusat kebudayaan di kota Suruc di dekat perbatasan Turki-Suriah, Senin 20 Juli, yang menewaskan sedikitnya 32 orang dan melukai 100 lainnya.
Bom bunuh diri di Suruc tersebut mendorong pemerintah Turki meningkatkan pengamanan di perbatasan dengan Suriah.
Hari Rabu (22/07), dua orang polisi ditembak mati di rumahnya di Celanpinar, yang terletak sekitar 160 km dari Suruc dan sayap militer kelompok terlarang Partai Pekerja Kurdistan, PKK, mengaku berada di belakang serangan itu.
Mereka mengatakan, pembunuhan itu merupakan balas dendam atas serangan bom di Suruc dan menuduh kedua polisi berkolaborasi dengan para pejuang Negara Islam.
Pihak berwenang Turki mengatakan pelaku serangan di Suruc adalah seorang pelajar etnis Turki dan Kurdi yang memiliki kaitan dengan Negara Islam.
Credit KOMPAS.com