Rabu, 29 Juli 2015

Harimau, Si Raja Hutan yang di Ambang Punah


Harimau, Si Raja Hutan yang di Ambang Punah Ilustrasi harimau (Pixabay/Gellinger)
 
 
Jakarta, CB -- Hari ini, Rabu (29/7), adalah Hari Harimau Sedunia. Dimulai sejak 2010, hari peringatan ini didesain untuk mengingatkan bahwa satwa yang kerap dijuluki “Si Raja Hutan” itu sedang berada dalam kondisi kritis. Populasinya terancam punah.

Spesies harimau setidaknya saat ini tersebar di 13 negara. Selain Indonesia, negara lain yang masih memiliki populasi harimau adalah Bangladesh, Bhutan, China, Kamboja, India, Laos, Malaysia, Myanmar, Nepal, Rusia, Thailand, dan Vietnam.


Dalam sebuah pertemuan Tiger Summit di St. Petersburg pada 2010 disepakati bahwa 29 Juli adalah Tiger Global Day. Pada saat itu juga disepakati sebuah gerakan global untuk menggandakan populasi harimau pada 2022, atau yang disebut juga Tx2.

Berdasarkan data WWF, populasi harimau di seluruh dunia saat ini kurang dari 3.200 ekor. “Angka ini masih merupakan perkiraan,” kata Michael Baltzer, Leader WWF Tigers Alive Initiative.

Soalnya, masih banyak negara yang tidak melakukan pemantauan secara sistematis. Di sisi lain, tingkat perburuan liar terhadap satwa itu tak juga berkurang, malah semakin kritis.

Data dari TRAFFIC, sebuah jaringan pemantau perdagangan satwa liar, menunjukkan ada sedikitnya 1.590 ekor harimau yang disita antara Januari 2000 sampai April 2014, atau rata-rata dua ekor per pekan.

Bagaimana dengan Indonesia? Di negeri ini harimau dulu terdiri dari tiga subspesies, yaitu: harimau bali, harimau sumatera, dan harimau jawa. Tapi yang masih eksis tinggal harimau sumatera, karena kedua jenis yang lain dikabarkan sudah punah.

Harimau Sumatera alias Panthera tigris sumatrae pun sebetulnya sudah terancam punah (Critically endangered). Berdasarkan data tahun 2004 saja, jumlah populasi hewan itu di alam liar saat ini tinggal 400 ekor.

Populasinya tersebar setidaknya di tujuh kawasan di Pulau Sumatera, yaitu Ulumasen, Kampar-Kerumutan, Bukit Tigapuluh, Kerinci Seblat, Bukit Balai Rejang Selatan, dan Bukit Barisan Selatan.

Berdasarkan catatan WWF, populasi Harimau Sumatera menurun 70 persen dalam 25 tahun terakhir, khususnya di Provinsi Riau. Pada 2007 diperkirakan tersisa hanya 192 ekor di alam liar provinsi itu.



Credit  CNN Indonesia




Harimau-Harimau dalam Angka


Harimau-Harimau dalam Angka


Credit  CNN Indonesia