Posisi Abdel Fattah semakin kuat, dua tahun setelah kudeta militer.
Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi (REUTERS/The Egyptian Presidency/Handout via Reuters)
Pada pernyataan resmi Abdel Fattah yang dikutip Al Jazeera, Jumat, 31 Juli 2015, disebutkan bahwa kedua negara juga akan bekerjasama, untuk membangun pasukan militer Arab gabungan.
Penandatanganan kesepakatan itu, sekaligus memperkuat posisi Abdel Fattah, dua tahun setelah kudeta militer terhadap Mohamed Morsi, pemimpin Ikhwanul Muslimin yang terpilih dalam pemilu demokratis.
Pada pertemuan yang berlangsung Kamis, 30 Juli di Kairo, kedua pimpin menekankan perlunya melakukan semua upaya, untuk meningkatkan keamanan dan stabilitas di kawasan, bekerjasama melindungi keamanan nasional Arab.
Hubungan Mesir dengan Saudi semakin erat sejak Mursi dikudeta pada 2013, dengan tawaran bantuan miliaran dolar dari Saudi pada Mesir. Partisipasi Mesir dalam perang di Yaman, menjadi imbal balik bagi Saudi.
Riyadh menjadi pendukung kunci bagi Abdel Fattah, membuatnya dalam posisi kuat sekalipun memperoleh kekuasaan, melalui kudeta militer terhadap Morsi yang dipilih melalui pemilihan langsung.
Credit VIVA.co.id