Rabu, 01 April 2015

Sirkuit Sentul Targetkan Gelar MotoGP pada 2017

Sentul harus naik grade untuk bisa mewujudkan hal tersebut.

Sirkuit Sentul Targetkan Gelar MotoGP pada 2017
Marc Marquez menjajal motor Honda di Sirkuit Sentul. (VIVAnews/Muhamad Solihin)
 
  CB - Sirkuit Internasional Sentul di bawah pengelola PT Sarana Sirkuitindo Utama (SSU) tengah berbenah guna menyelenggarakan event-event sekelas MotoGP. Diharapkan, pada 2017, mimpi tersebut bisa terlaksana. 

Sejak dibuka pada 1993, sirkuit kebanggaan Indonesia ini pernah menyelenggarakan berbagai event akbar di antaranya MotoGP, Moto2, dan A1.

Saat itu, sirkuit dengan luas 78 hektare ini masih dalam kondisi mumpuni. Sirkuit Sentul saat itu masih dikategorikan sebagai sirkuit dengan grade 2, dan memenuhi kualifikasi untuk menghelat berbagai balapan bergengsi.

Seiring berjalannya waktu, kondisi sirkuit berskala internasional ini semakin menurun. Banyak infrastruktur yang tak layak, terutama di lintasan balap. Hingga akhirnya mengalami penurunan ke grade 3.

Hal ini yang menjadi perhatian SSU selaku pengelola Sirkuit Internasional Sentul. Dengan target menggelar MotoGP 2017, SSU kini sangat serius untuk membenahi kondisi sirkuit.

Menurut perwakilan SSU, Lola Moenik, untuk menggelar event sekelas MotoGP harus ada dukungan dari pemerintah. Selain itu, SSU juga bekerjasama dengan beberapa perusahaan yang mengakomodasi media, entertain, serta promosi untuk membantu mempromosikan berbagai event.

"Saat ini, kita berada di grade 3. Untuk bisa menyelenggarakan MotoGP syaratnya harus grade 2," ujar Moenik di Jakarta, Selasa 31 Maret 2015. "Kami berharap ada dukungan dari pemerintah dalam hal dana. Karena kami tidak mungkin menyiapkan ini tanpa dukungan dari pemerintah," lanjutnya.

"Pengerjaan perbaikan lintasan diprediksi hanya memakan waktu 6 bulan. Maka itu kami butuh dukungan dari banyak pihak termasuk pemerintah (sehingga target menyelenggarakan MotoGP pada 2017 bisa terlaksana)," sambungnya.

Senada dengan Lola Moenik, mantan pembalap nasional, Tinton Soeprapto, juga menyoroti soal lintasan balap yang berhubungan dengan keselamatan pembalap. "Yang paling penting itu soal keselamatan pembalap. Infrastruktur itu harus dibenahi agar keselamatan pembalap terjamin," ujarnya.

Credit  VIVA.co.id