Rabu, 01 April 2015

NASA Kembangkan Pesawat Antariksa Khas Alien

Pesawat ini untuk mudahkan eksplorasi Planet Mars.

NASA Kembangkan Pesawat Antariksa Khas Alien
Piring terbang buatan AS (ilustrasi) (National Archives of USA)
 
  CB - Piring terbang identik dengan pesawat khusus makhluk asing, atau dikenal alien. Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) kini ingin memproduksi kendaraan piring terbang untuk misi pendaratan di Planet Mars.

Pesawat luar angkasa piring terbang ini menjadi sebuah teknologi revolusioner yang dikembangkan oleh NASA. Diharapkan, piring terbang tersebut memainkan peran penting dalam misi eksplorasi planet merah. Diketahui, Mars menjadi salah salah satu planet layak huni bagi kehidupan di masa mendatang.

Dilansir Fox News, Rabu 1 April 2015, piring terbang ini merupakan bagian dari Low-Density Supersonic Decelerator (LDSD) dari proyek NASA. Nantinya, piring terbang ini akan digunakan untuk mendarat di Mars.

"Terobosan teknologi (piring terbang) memungkinkan muatan besar menjadi lebih aman, ketika mendarat di permukaan Mars, atau planet-planet lainnya yang terdapat atmosfer, termasuk di Bumi," ujar badan antariksa milik negara Paman Sam itu.

Piring terbang buatan NASA ini memiliki ukuran lebar 15 kaki (4,5 meter) dengan mempunyai bobot sekitar 7.000 pon (3,49 ton). Saat ini, piring terbang ini sedang menjalani uji 'tes putaran' pada fasilitas Jet Propulsion Laboratory di Pasadena, California, Amerika Serikat.

NASAFlyingSaucer.jpg

Konsep pengujian pesawat piring terbang NASA (www.foxnews.com)

Dijelaskan juga, dengan adanya kemajuan teknologi tersebut memungkinkan dapat menjelajah permukaan Mars di daerah lainnya, tak hanya tempat-tempat tertentu saja. Bahkan, pesawat piring terbang ini dapat mendarat di wilayah yang berada di ketinggian sekali pun.

NASA direncanakan akan menguji tenaga roket pada pesawat luar angkasa tersebut. Pengujian roket itu direncanakan akan dilakukan di Angkatan Laut Amerika Serikat Pacific Missile Range Facility di Kauai, Hawaii, pada Juni tahun ini.

Sebelumnya, pada tahun lalu, tes program LDSD ini diklaim sukses oleh para insinyur NASA, meskipun parasut dalam pesawat antariksa itu gagal untuk terbuka.

Credit  VIVA.co.id