Perombakan terjadi setelah pemadaman berlangsung hampir selama sepekan.
CB,
CARACAS -- Wakil Presiden Venezuela Delcy Rodriguez mengatakan Presiden
Nicolas Maduro sedang merencanakan perombakan mendalam pemerintahannya,
Ahad (17/3).
"Presiden Nicolas Maduro telah meminta seluruh kabinet eksekutif
meninjau ulang peran mereka dalam restrukturisasi mendalam metode dan
fungsi pemerintah Bolivarian, untuk melindungi tanah air Bolivar dan
Chavez dari ancaman apa pun," tulis Rodriguez di
Twitter, merujuk kepada pemimpin kemerdekaan Simon Bolivar, dan mantan presiden Hugo Chavez.
Perombakan
terjadi setelah pemadaman berlangsung hampir selama sepekan. Venezuela
telah mengalami hiperinflasi ekonomi, kekurangan makanan, obat-obatan
dan emigrasi jutaan warga.
Maduro
menyalahkan pemadaman listrik atas serangan yang dilakukan oleh Amerika
Serikat. Selain itu, juga bagian dari sabotase oleh oposisi.
Akan tetapi para insinyur kelistrikan setempat mengatakan kepada
Reuters,
penyebab pemadaman disebabkan kurangnya investasi selama
bertahun-tahun. Kemudian, karena kurangnya pemeliharaan pembangkit
listrik, dan jaringan listrik negara.
Maduro menghadapi
tantangan kepresidenannya dari pemimpin oposisi, Juan Guaido. Ia
mendeklarasikan diri sebagai pemimpin oposisi pada Januari untuk menjadi
presiden sementara.
Pemimpin Majelis Nasional Juan Guaido memproklamirkan diri sebagai presiden sementara Venezuela di Central University of Venezuela di Caracas.
Alasan
Guaido menjadi pemimpin oposisi yakni karena, pemilihan kembali Maduro
pada Mei 2018 dianggap tidak sah. Sebagian besar negara Barat telah
mengakui Guaido sebagai pemimpin negara yang sah.
Maduro
telah berulang kali mengubah anggota Kabinet sejak menjabat pada 2013.
Dengan anggota militer naik ke jabatan yang memimpin kementerian minyak,
interior dan listrik.
Dalam kunjungan ke pekerja listrik
di negara bagian Bolivar selatan pada Sabtu, Maduro berjanji melakukan
restrukturisasi perusahaan listrik negara Corpoelec. Ia juga berjanji
untuk membuat unit di angkatan bersenjata, fokus melindungi
infrastruktur utama dari serangan.