Senin, 15 April 2019

Rusia Puji Kenekatan Erdogan Beli S-400 meski Ditekan AS



Rusia Puji Kenekatan Erdogan Beli S-400 meski Ditekan AS
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov. Foto/REUTERS



MOSKOW - Juru Bicara Kepresidenan Rusia Dmitry Peskov memuji Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan yang tetap nekat membeli sistem rudal S-400 Moskow meski ada tekanan dari Amerika Serikat (AS). Menurutnya, Turki membuktikan diri sebagai negara yang independen dalam bertindak.

"Faktanya, tidak banyak negara yang bertindak secara independen. Rusia dan Turki adalah di antara negara-negara tersebut," kata Peskov.

"Tekanan memang belum pernah terjadi sebelumnya. Kami menyambut posisi Erdogan yang agak sulit dan tidak kenal kompromi (dalam masalah ini). Kami percaya bahwa sikap seperti itu akan memungkinkan kami membangun dialog yang bebas dan berdaulat," lanjut Peskov dalam sebuah program ditayangkan Rossiya-1 TV, yang dilansir Ahval News, Senin (15/4/2019).

Pernyataan juru bicara Kremlin itu muncul ketika para anggota parlemen AS terus memperingatkan Ankara bahwa pembelian sistem rudal Rusia itu dapat menyebabkan sanksi AS dan menempatkan keterlibatan Turki di program jet tempur F-35 berada dalam risiko.

Menurut Washington, Ankara tidak dapat memiliki jet tempur Amerika dan sistem pertahanan Rusia dengan alasan bahwa hal itu akan membahayakan keamanan sistem persenjataan NATO. AS sebagai sekutu Turki di keanggotaan NATO telah berupaya meyakinkan Ankara untuk membeli sistem pertahanan rudal Patriot buatan Raytheon, namun upaya itu sejauh ini belum berhasil.

Ankara telah berulang kali menekankan bahwa perjanjian untuk membeli sistem pertahanan udara S-400 Rusia adalah kesepakatan final.

"Kami memberi tahu mereka 'ini pekerjaan yang sudah selesai, semuanya sudah siap'. Pengiriman sistem pertahanan rudal S-400 seharusnya pada bulan Juli, mungkin dilakukan sebelumnya," kata Erdogan pekan lalu.

Awal bulan ini, Amerika Serikat menghentikan pengiriman berbagai peralatan atau suku cadang terkait dengan pesawat tempur siluman F-35 ke Turki. Penghentian pengiriman itu merupakan langkah konkret pertama yang diambil Washington untuk memblokir pengiriman jet tempur itu ke sekutu NATO-nya.



Credit  sindonews.com