VIRGINIA, CB — Ada yang tak biasa dalam debat calon wakil presiden Amerika Serikat, di Universitas Longwood di Virginia, Rabu (5/10/2016).
Hal yang tak biasa itu adalah kehadiran sang moderator, perempuan bernama Elaine Quijano.
Elaine Quijano adalah jurnalis Amerika-Asia pertama yang menjadi moderator debat dalam rangkaian pemilihan Presiden AS.
Perempuan generasi kedua sebuah keluarga keturunan Filipina ini menghadapi tugas pelik untuk menengahi dua politikus ulung ahli bercakap.
Keduanya saling menyela satu sama lain, sepanjang perdebatan.
Elaine Quijano berbelas kali mengingatkan mereka untuk membiarkan yang lain menyelesaikan jawaban.
Perempuan itu pun meminta salah satu berhenti menyela, atau mengingatkan mereka untuk kembali ke topik.
Pada satu titik, ia mempersilakan Senator Demokrat Tim Kaine untuk menjawab tudingan Gubernur Mike Pence yang adalah cawapres Partai Republik, terkait Yayasan Clinton.
"Senator, silakan memberi tanggapan, tetapi perlu saya ingatkan bahwa sebetulnya topik ini adalah tentang kebijakan mengenai Korea Utara."
Kedua cawapres pun terbahak, diikuti derai tawa para undangan yang hadir.
Lantas, siapakah Elaine Quijano? Mengapa ia dipilih menjadi moderator debat panas itu?
Ia adalah pembawa acara di jaringan CBSN, sebuah layanan streaming dari grup CBS, koresponden CBS News, dan pembawa acara CBS Weekend News.
Menurut CBS News, dipilihnya Quijano juga membuatnya menjadi pembawa acara jaringan digital pertama yang memimpin debat tingkat ini.
Quijano juga merupakan moderator termuda, 42 tahun, yang memimpin debat kepresidenan sejak Judy Woodruff menjadi moderator debat tahun 1988 pada usia 41.
Elaine Quijano, yang lahir tahun 1975 di Chicago, mulanya kuliah di jurusan teknik, sebelum beralih ke jurnalisme di Universitas Illinois pada tahun 1995.
Memulai karier di beberapa jaringan televisi lokal, Elaine Quijano kemudian bekerja di CNN, meliput berbagai peristiwa penting.
Dia lalu pindah ke CBS tahun 2010, dan menjadi salah satu jurnalis televisi paling dikenal di AS sejak beberapa waktu terakhir.
Tak banyak yang heran bahwa ia dipilih menjadi salah satu moderator dalam rangkaian debat calon presiden AS tahun 2016.
Bulan lalu, setelah nama Elaine Quijano diumumkan sebagai moderator debat, Presiden CBS News, David Rhodes, langsung berkomentar.
“Perspektifnya, dedikasinya pada pemberitaan politik, dan perannya yang penting dalam platform streaming langsung membuatnya sebagai pilihan ideal untuk memimpin debat itu," kata Rhodes.
Hal yang tak biasa itu adalah kehadiran sang moderator, perempuan bernama Elaine Quijano.
Elaine Quijano adalah jurnalis Amerika-Asia pertama yang menjadi moderator debat dalam rangkaian pemilihan Presiden AS.
Perempuan generasi kedua sebuah keluarga keturunan Filipina ini menghadapi tugas pelik untuk menengahi dua politikus ulung ahli bercakap.
Keduanya saling menyela satu sama lain, sepanjang perdebatan.
Elaine Quijano berbelas kali mengingatkan mereka untuk membiarkan yang lain menyelesaikan jawaban.
Perempuan itu pun meminta salah satu berhenti menyela, atau mengingatkan mereka untuk kembali ke topik.
Pada satu titik, ia mempersilakan Senator Demokrat Tim Kaine untuk menjawab tudingan Gubernur Mike Pence yang adalah cawapres Partai Republik, terkait Yayasan Clinton.
"Senator, silakan memberi tanggapan, tetapi perlu saya ingatkan bahwa sebetulnya topik ini adalah tentang kebijakan mengenai Korea Utara."
Kedua cawapres pun terbahak, diikuti derai tawa para undangan yang hadir.
Lantas, siapakah Elaine Quijano? Mengapa ia dipilih menjadi moderator debat panas itu?
Ia adalah pembawa acara di jaringan CBSN, sebuah layanan streaming dari grup CBS, koresponden CBS News, dan pembawa acara CBS Weekend News.
Menurut CBS News, dipilihnya Quijano juga membuatnya menjadi pembawa acara jaringan digital pertama yang memimpin debat tingkat ini.
Quijano juga merupakan moderator termuda, 42 tahun, yang memimpin debat kepresidenan sejak Judy Woodruff menjadi moderator debat tahun 1988 pada usia 41.
Elaine Quijano, yang lahir tahun 1975 di Chicago, mulanya kuliah di jurusan teknik, sebelum beralih ke jurnalisme di Universitas Illinois pada tahun 1995.
Memulai karier di beberapa jaringan televisi lokal, Elaine Quijano kemudian bekerja di CNN, meliput berbagai peristiwa penting.
Dia lalu pindah ke CBS tahun 2010, dan menjadi salah satu jurnalis televisi paling dikenal di AS sejak beberapa waktu terakhir.
Tak banyak yang heran bahwa ia dipilih menjadi salah satu moderator dalam rangkaian debat calon presiden AS tahun 2016.
Bulan lalu, setelah nama Elaine Quijano diumumkan sebagai moderator debat, Presiden CBS News, David Rhodes, langsung berkomentar.
“Perspektifnya, dedikasinya pada pemberitaan politik, dan perannya yang penting dalam platform streaming langsung membuatnya sebagai pilihan ideal untuk memimpin debat itu," kata Rhodes.
Credit KOMPAS.com