Jumat, 13 Mei 2016

Putra Imigran Libanon Jadi Presiden Sementara Brasil


Putra Imigran Libanon Jadi Presiden Sementara Brasil  
Wakil Presiden Brasil Michel Temer akan memimpin sementara pemeritahan Brasil menyusul penangguhan kepemimpinan Presiden Dilma Rousseff usai voting Senat. (Reuters/Ueslei Marcelino)
 
Jakarta, CB -- Wakil Presiden Brasil Michel Temer akan memimpin sementara pemeritahan Brasil menyusul penangguhan kepemimpinan Presiden Dilma Rousseff yang ditetapkan melalui voting Senat. Temer, yang merupakan keturan imigran Libanon, kini harus memimpin negara yang mencoba bangkit dari resesi ekonomi parah.

Kepemimpinanan Rouseff ditangguhkan setelah Senat Brasil menyetujui sidang pemakzulan terhadap wanita yang memimpin Brasil sejak 2011 itu. Rouseff akan diadili atas tuduhan korupsi dan penggelapan dana yang mewarnai pemerintahannya.

Dilaporkan Reuters pada Kamis (13/5), Temer dikenal sebagai pejabat dengan pembawaan yang tenang dan bersedia mendengarkan pandangan sekutu dan penasihatnya. Sifat ini jarang dimiliki dalam politik di Brazil dan sangat berbeda dengan pembawaan Rouseff yang ceplas-ceplos.


Tantangan yang akan dilalui Temer dalam kepemimpinannya cukup sulit. Brasil tengah terpuruk dalam resesi terburuk sejak 1903-an, dan harus membuat langkah cepat untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat.

Rousseff dan Partai Pekerja yang berkuasa menyebut Temer sebagai pengkhianat dan menilai pemakzulan Rouseff adalah tindakan kudeta.

Temer tidak memiliki hubungan yang baik dengan Rousseff sejak lima bulan lalu dan menuduh Rouseff memojokkannya. Beberapa saat setelah dinyatakan sebagai pemimpin interim, Temer dikabarkan telah memilih beberapa menteri penting yang memegang pengaruh besar di politik Brasil.

Temer juga diperkirakan akan meluncurkan pendekatan ekonomi yang berbeda dan lebih liberal ketimbang Rouseff yang beraliran kiri.

Temer memulai karir politiknya saat menjabat sebagai anggota majelis rendah Kongres selama beberapa tahun, dan dikenal dekat dengan mantan presiden Fernando Henrique Cardoso yang beraliran tengah maupun pemimpin beraliran kiri, Luiz InĂ¡cio Lula da Silva.

Temer, 75, meraih simpati masyarakat karena hampir tak pernah terlihat emosional dan kerap kali menahan diri untuk tidak meluncurkan kecaman dalam berbagai kesempatan debat politik.

"Temer adalah orang yang tegas, tapi tidak agresif, Dia berbicara tapi tidak terlalu banyak. Dia bertahan, tapi dia menunjukkan bahwa dia bisa bernegosiasi dengan siapapun, baik kubu kanan atau kiri," kata Eliane Cantanhede, komentator politik di koran Estado de S.Paulo dan Globo TV yang mencermati perjalanan politik sang wakil presiden selama beberapa dekade.

Para pendukung sangat antusias bahwa dia dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapi Brasil.

"Dia membangun jembatan politik dan akan memenangkan dukungan Kongres untuk melaksanakan reformasi yang dibutuhkan untuk menghidupkan kembali perekonomian dan sistem politik kita," kata Wakil Darcisio Perondi, anggota Partai Gerakan Demokratik Brasil (PMDB) yang dekat dengan Temer selama dua dekade.

Namun, terdapat keraguan di masyrakat terhadap kepemimpinan Temer tetap terlihat. Meskpiun pasar saham dan mata uang Brasil diperkirakan akan menguat di bawah pemerintahan Temer, beberapa investor mengaku khawatir atas kepemimpinannya yang "rendah hati."

Mereka khawatir Temer tidak akan mampu untuk mengendalikan kekacauan politik dan tidak akan bisa menahan oposisi dari Partai Pekerja yang berjanji mengancam pemerintahan Temer yang menurut mereka tidak sah.

Politisi puitis

Temer merupakan ayah dari lima anak yang menikah dengan mantan kontestan putri kecantikan yang berusia lebih muda 43 tahun darinya. Temer juga dikenal puitis, dan sudah merilis sebuah buku puisi berjudul "Anonymous Intimimacy."

Buku itu berisikan serangkaian puisi yang ia tulis di atas tisu pesawat saat melakukan perjalanan dari ibu kota Brasilia ke Sao Paulo. Tulisan ini berisi pujian untuk perempuan dan sindiran terhadap kecenderungan politik di Brasil.

Temer merupakan putra bungsu dari delapan bersaudara, yang berasal dari keluarga imigran Libanon yang datang ke Brasil pada 1925. Dia sudah memulai karir politiknya dari tahun 1960 sebagai asisten sekertaris pendidikan di masa pemerintahan Adhemar de Barros.

Selama 15 tahun, Temer memimpin PMDB, partai regional yang ideologinya dinilai tidak konsisten, tapi memiliki banyak kursi di kongres.

Jika Rousseff dinyatakan bersalah dan menerima hukuman dalam sidang Senat, Temer akan menjabat sebagai presiden Brasil hingga pemilu pada 2018. Namun, Temer menyatakan tidak akan mengikuti pemilu selanjutnya, mengingat survei yang dilakukan kelompok polling Datafolha menunjukkan hanya satu persen warga yang akan memilih Termer.



Credit  CNN Indonesia