Ilustrasi (Reuters/Stringer)
Diberitakan Reuters, Menteri Pertahanan Tunisia, Farhar Horchani, menyatakan AS juga akan memberikan beberapa pesawat penyerbu, namun dia tidak merinci lebih lanjut pernyataannya tersebut.
|
Libya dengan kondisi keamanan yang buruk usai jatuhnya Moammar Gaddafi kini menjadi surga persembunyian para militan, beberapa di antaranya telah berbaiat kepada ISIS.
Dalam pernyataannya pada upacara pemberian hibah berupa jeep, pesawat ringan Maule dan alat komunikasi, Asisten Menteri Pertahanan AS, Amanda Dory, mengatakan bantuan itu akan membantu aparat Tunisia meningkatkan pengawasan di perbatasan.
Horchani menjelaskan, paket bantuan AS itu bernilai sekitar US$20 juta. Menurut Duta Besar AS di Tunisia, bantuan terdiri dari 48 jeep dan 12 pesawat.
Sejak tergulingnya Presiden Zine El-Abidine Ben Ali pada Arab Spring tahun 2011, Tunisia mendapatkan suntikan dana dan bantuan militer dari pemerintah Barat untuk mengokohkan demokrasi di negara itu.
Selain ancaman dari negara tetangga, Tunisia juga berisiko diserang oleh militan di dalam negeri yang telah bergabung dengan ISIS di Libya. Lebih dari 4.000 warga Tunisia dilaporkan telah bergabung dengan ISIS dan kelompok militan lainnya di Irak dan Suriah.
Credit CNN Indonesia