Juno spacecraft. (Dok. NASA)
Juno memang telah diluncurkan ke luar angkasa sejak 5 Agustus 2011 lalu, namun ia adalah pesawat nirawak terbaru yang tugasnya adalah melakukan observasi planet terbesar di dalam sistem tata surya ini.
Juno yang memiliki bentuk seperti kipas angin ini kemudian diklaim sebagai wahana antariksa tercepat yang pernah dibuat oleh tangan manusia.
Tercatat, Juno mampu berjalan dalam kecepatan yang mencapai 257.495 kilometer per jam selama hampir lima tahun mengangkasa di antariksa.
Selain itu, pesawat antariksa berbobot 4 ton ini juga disebut sebagai wahana pertama yang melakukan perjalanan jauh dari Matahari, padahal pesawat ini sepenuhnya menggunakan tenaga surya.
Dari pernyataan NASA, Juno membawa hampir sebanyak 20 ribu sel tenaga surya dan panel surya berukuran 9 meter yang mampu mengubah sinar Matahari menjadi sumber daya bahan bakarnya.
Juno diperkirakan akan masuk orbit Jupiter pada 4 Juli mendatang. Misi yang ia bawa ke Jupiter dianggap layak ditunggu sebab planet yang mengandung gas itu dinilai menyimpan banyak misteri.
"Jupiter menyimpan banyak hal ekstrem. Semua planet yang ada di tata surya juga digabungkan lalu digandakan, itulah massa Jupiter. Atmosfernya juga layak diamati. Belum lagi komponen yang berada di bawah inti planet yang berbatu. Juno bisa menjawab itu semua," ucap seorang profesor ilmu planet di University College London's Mullard Space Science Laboratory Andrew Coates.
Meski sebelumnya sudah ada pesawat Galileo yang meneliti Jupiter dan bulan-bulannya selama delapan tahun, rencana observasi yang akan dijalankan Juno dianggap akan melebihi Galileo.
Sudah sejauh mana perjalanan Juno?
Setelah melakukan perjalanan hampir 5 tahun, NASA belakangan melaporkan bahwa per 6 Mei kemarin Juno sudah menjelajah sejauh 724 juta kilometer dari Bumi.
Jeda sinyal radio satu arah antara Bumi dan Juno saat ini sekitar 40 menit.
Untuk sekarang, Juno bergerak menuju Jupiter dalam kecepatan kira-kira 96.560 kilometer per jam dan masih harus mengarungi ruang mikrogravitasi sebanyak 31 juta kilometer lagi sebelum memasuki orbit Jupiter.
Rencananya, durasi observasi Juno akan selesai pada Februari 2018 yang diakhiri dengan menabrakan dirinya hingga 'mati' dan terkubur di Jupiter.
Credit CNN Indonesia