Jumat, 13 Mei 2016

Ke Rusia, Jokowi Akan Gelar Pertemuan Bilateral dengan Putin


Ke Rusia, Jokowi Akan Gelar Pertemuan Bilateral dengan Putin  
Presiden Joko Widodo akan berkunjung ke Rusia untuk pertama kalinya dan akan mengadakan pertemuan bilateral dengan Presiden Vladimir Putin pada 19 Mei mendatang. (Setpres/Cahyo)
 
Jakarta, CB -- Untuk pertama kalinya, Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, akan melakukan kunjungan kerja ke Rusia dan dijadwalkan mengadakan pertemuan bilateral dengan Presiden Vladimir Putin pada 19 Mei mendatang.

"Pada 19 Mei, Presiden akan ke Rusia dan melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Putin," ujar Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI, Arrmanatha Nasir, dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis (12/5).


Direktur Kerja Sama Eropa Timur dan Tengah Kemlu, Witjaksono Adji, kemudian menjelaskan bahwa kunjungan ini cukup berkesan karena ini merupakan lawatan pertama Presiden Indonesia ke Rusia setelah satu dekade.

Menurut Witjaksono, Presiden Indonesia terakhir kali melakukan kunjungan bilateral ke Rusia pada 2006 silam, disusul dengan lawatan balasan tahun 2007 lalu.

Banyak hal yang akan dibahas dalam pertemuan tersebut, salah satunya adalah perluasan akses pasar produk strategis dan unggulan Indonesia, seperti hasil olahan kelapa sawit.

Witjakosono menjelaskan bahwa hal ini patut diangkat mengingat adanya wacana dari pemerintah Rusia untuk menaikkan pajak terhadap produk tidak sehat, termasuk kelapa sawit, yang masuk ke negaranya.

Pemerintah sendiri sudah melakukan beberapa upaya untuk menunjukkan bahwa produksi kelapa sawit Indonesia sangat baik, salah satunya dengan mengundang langsung jurnalis Rusia untuk melihat prosesnya.

"Meskipun itu [menaikkan pajak] masih menjadi wacana, kami sudah membicarakan itu supaya bisa diperhatikan," kata Witjaksono.

Selain itu, kedua negara juga akan membahas peningkatan investasi infrastruktur, energi, pertahanan, dan keamanan.

Sebelumnya, Indonesia dikabarkan akan membeli pesawat Sukhoi dari Rusia. Namun menurut Witjaksono, pembahasan mengenai pembelian pesawat itu sudah dilaksanakan secara terpisah dan prosesnya masih berlangsung.

"Pembicaraan itu masih terus dilaksanakan dan kami belum tahu apakah itu akan ada dalam perbincangan. Lebih baik ditunggu sampai jelas dulu, baru dibicarakan," katanya.

Dari sektor pertahanan, akan ada satu nota kesepahaman yang akan disepakati. Menurut Witjaksono, MoU itu hanya akan bersifat umum, seperti dialog dan konsultasi keamanan, pertukaran informasi, dan pengalaman menjaga perdamaian PBB.

"Yang jelas, pembicaraan antara kedua kepala negara bersifat umum, tidak hal-hal spesifik yang mungkin dapat dituangkan dalam perjanjian kerja sama lebih lanjut," ucap Witjaksono.

Kerangka umum dari hasil pembicaraan itu akan tertuang dalam tiga MoU yang dihasilkan di akhir pertemuan, yaitu perjanjian pertahanan, IUU Fishing, dan kearsipan.

Guna membahas semuanya dengan komperhensif, Jokowi akan didampingi oleh menteri terkait, yaitu Menteri Koordinator Perekonomian, Darmin Nasution; Menteri Perdagangan, Thomas Lembong; Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi; Menteri Sekretaris Negara, Pratikno; Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, serta Kepala BKPM, Franky Sibarani.

Setelah pertemuan bilateral dengan Putin, Jokowi dijadwalkan mengikuti pertemuan Rusia-ASEAN hingga 20 Mei.


Credit  CNN Indonesia