Selasa, 16 Februari 2016

Saudi Gelar Latihan Militer Bersama 20 Negara Muslim



Saudi Gelar Latihan Militer Bersama 20 Negara Muslim  
lustrasi tentara Arab Saudi. (Reuters/Ahmad Masood)
 
Jakarta, CB -- Arab Saudi menggelar latihan perang gabungan dengan militer dari 20 negara-negara Muslim. Latihan ini digelar di tengah peningkatan agresi Saudi terhadap terorisme, terutama ISIS di Suriah, dan ancaman pemerintah Riyadh untuk rezim Suriah Bashar al-Assad yang didukung Iran.

Diberitakan CNN yang mengutip kantor berita Saudi Press Agency, latihan gabungan dengan sandi "Halilintar Utara" ini digelar pada Senin (15/2) di Kota Militer King Khalid, sebelah timurlaut Saudi.

Tidak dirinci jenis latihan militer apa yang dilakukan, namun kantor berita Saudi mengatakan bahwa latihan itu adalah "yang terbesar dalam sejarah kawasan". Media Saudi menyebut latihan melibatkan tentara di laut, darat dan udara.

Beberapa negara yang diketahui terlibat dalam latihan ini adalah Yordania, Bahrain, Senegal, Oman, Qatar, Uni Emirat Arab, Sudan, Kuwait, Maladewa, Maroko, Pakistan, Chad, Tunisia, Kepulauan Komoro, Djibouti, Malaysia, Mesir, Mauritania dan Mauritius.

"Latihan Halilintar Utara merupakan pesan jelas bahwa Kerajaan Arab Saudi dan negara-negara saudara serta sahabat bersatu dalam menghadapi semua tantangan dan mempertahankan perdamaian dan stabilitas di kawasan," ujar kantor berita Saudi.

Latihan ini digelar hanya selang beberapa bulan setelah Arab Saudi membentuk koalisi anti-teroris yang terdiri dari 34 negara Islam. Menteri Luar Negeri Saudi Adel al-Jubeir mengatakan bahwa aliansi itu dibentuk untuk "mendesak dan melawan teroris dan mereka yang mempromosikan ideologi kekerasan", tidak hanya ISIS.

Latihan juga dilakukan di tengah ketegangan antara Saudi dan Iran terkait konflik di Suriah dan Yaman. Saudi menuduh Iran meyokong para militan Syiah Houthi di Yaman dan mendukung rezim Assad dalam memerangi rakyat Suriah.

Sabtu lalu Saudi menyatakan akan mengirimkan jet tempur ke pangkalan udara Incirlik di Turki untuk peperangan melawan ISIS di Suriah. Dalam beberapa pekan terakhir Saudi memang melanjutkan kembali gempuran terhadap ISIS.

Saudi juga mempertimbangkan akan menurunkan pasukan darat untuk mengalahkan ISIS yang mulai menebar teror pengeboman bunuh diri di beberapa negara Timur Tengah. Langkah ini didukung oleh Turki yang menyatakan akan membantu pasukan darat Saudi.

Credit  CNN Indonesia