Sumber: Mikhail Metsel / TASS
Rusia saat ini sedang
menciptakan perisai antirudal terbaru. Demikian hal ini dikabarkan oleh
Komandan Persatuan Antirudal Balistik dari Angkatan Udara Rusia Kolonel
Andrey Cheburin, Sabtu (23/1). Pemerintah Rusia menargetkan modernisasi
mendalam dalam waktu dekat. Dengan demikian, ini berarti menciptakan
sebuah sistem berbeda untuk perlindungan dari serangan rudal.
Cheburin mengatakan bahwa dalam
beberapa tahun terakhir jajaran sistem antirudal Rusia pernah berada
dalam proses modernisasi, hanya saja belum selesai. “Saya optimis bahwa
dalam waktu dekat Rusia akan memiliki sistem pertahanan rudal yang super
canggih,” kata Cheburin menyimpulkan.
Informasi mengenai modernisasi sistem pertahanan rudal
A-135 Amur pernah muncul ke publik pada musim gugur 2012. Saat itu,
Kolonel Jenderal Divisi Roket Strategis Viktor Yesin mengabarkan kepada
kantor berita RIA Novosti bahwa “kini telah dilaksanakan penggantian
rudal dengan perangkat baru serta penggantian seluruh elemen lain yang
termasuk ke dalam sistem, termasuk unit deteksi dan navigasi. Di samping
itu, fasilitas peluncur rudal bawah tanah akan diaktifkan kembali.”
Musuh Semakin Dekat
Ancaman penyebaran sistem pertahanan rudal AS dalam dua
tahun terakhir membuat Rusia semakin intens dalam penciptaan sistem
pertahanan rudal baru. Rudal baru yang rencananya akan menggantikan
A-135 Amur tersebut menerima kode A-235. Pengembangan berjalan dalam dua
arah, yaitu RTS-181M yang merupakan kompleks A-235, dan “Samolett-M”
(Pesawat) termasuk desain hulu ledak baru. Pengerjaan dilakukan dengan
tingkat kerahasiaan yang sangat tinggi. Karena itu, informasi lebih
lanjut mengenai kompleks tersebut sangat minim.
Menurut data publik, sistem generasi baru tersebut
kemungkinan akan dilengkapi reseptor yang telah dimodernisasi dan
kompleks radar transmisi “Don-2NP” yang dalam waktu dekat akan
digantikan oleh radar “Don-2M”. Pelaksanaan modernisasi ini telah
dilakukan pada tahun 2009 oleh perusahaan "Radioteknik dan Sistem
Informasi". Pusat perintah data menggantikan komputer “Elbrus-2” yang
telah usang dan akan menerima superkomputer baru “Elbrus-3M”. Bersamaan
dengan kompleks pertahanan rudal, sistem ini akan digunakan untuk
mengembangkan sistem satelit yang mampu mendeteksi peluncuran rudal
balistik antarbenua “Taiga”.
Pertahanan Berlapis
Kemampuan pertahanan kompleks A-235 akan terdiri dari tiga
tingkatan. Lapisan antirudal jarak jauh yang dikembangkan atas dasar
51T6 akan mampu menghancurkan target pada jarak hingga 1.500 kilometer
dan pada ketinggian hingga 800 ribu meter. Lapisan menengah antirudal
yang menggunakan sistem antirudal baru 58R6 dirancang untuk mencapai
target pada jarak hingga 1.000 kilometer dan pada ketinggian hingga 120
ribu meter. Lapisan rudal terakhir adalah sistem antirudal 53T6M atau
45T6 (dengan dasar 53T6). Jarak tempuh rudal ini dihitung mencapai 350
kilometer. Sementara, jangkauan pencegat di udara mencapai 40 ribu
hingga 50 ribu meter.
Lapisan antirudal jarak jauh kemungkinan akan dilengkapi
dengan hulu ledak nuklir, sedangkan dua lainnya dilengkapi dengan hulu
ledak kinetik. Pada Agustus 2014, beredar kabar mengenai peluncuran uji
coba rudal baru untuk sistem A-235 “Samolet-M” (Pesawat).
Sistem Pertahanan Rusia Jaga Kota Moskow
Sistem pertahanan rudal Rusia saat ini yang masuk ke dalam
layanan pada 1971 dan kemudian masuk ke dalam sistem pertahanan Moskow
dan kawasan pusat Rusia adalah radar 5N20 “Don-2N”, dua titik perintah
komputasi 5K80 dengan sistem komputer “Elbrus” dan “Zarya” yang
terhubung dengan sistem deteksi satelit rudal balistik antarbenua “Oko”
dan “Oko-1”, serta 32 rudal pencegat jarak jauh 51T6 dan 68 rudal
pencegat jarak pendek 53T6.
Antirudal 51T6 (A-925) “Azov” yang memiliki kode NATO
SH-11/ABM-4 GORGON mampu mencegat target di luar atmosfer. Sayangnya,
pada periode 2002–2003, sistem antirudal tersebut telah dihapus dari
tugas tempur sehubungan dengan berakhirnya masa operasi. Meski begitu,
fasilitas peluncur rudal yang ada dapat tetap digunakan untuk
mengakomodasi rudal jarak jauh baru.
Rudal pencegat jarak pendek 53T6 (IRS-1) yang diklasifikasikan oleh NATO sebagai SH-08/ABM-3A GAZELLE juga tetap disiagakan.
Credit RBTH Indonesia