Airbus mengajukan paten pesawat
hypersonic yang bisa terbang hingga empat kali kecepatan suara,
mengalahkan Concorde yang telah dipensiunkan. (Youtube)
Diberitakan Business Insider, Selasa (4/8), dalam paten bernama "kendaraan udara ultra-cepat dan metode terkait pergerakan udara", pengaju paten Marco Prampolini dan Yohann Coraboeuf mengatakan pesawat ini bisa melaju hingga kecepatan Mach 4.5 atau 4,5 kali kecepatan suara.
|
Pesawat supersonic sebelumnya yang pensiun pada 2003, Concorde, butuh waktu 3,5 jam dalam penerbangan yang sama dengan kecepatan Mach 2.
Untuk perjalanan dari Paris ke San Fransisco atau Tokyo ke Los Angeles, pesawat hypersonic Airbus hanya butuh tiga jam.
Dalam paten itu disebutkan, pesawat memiliki desain sayap gothic yang diletakkan di kedua sisi badan pesawat dan sistem motor yang bisa mendorong pesawat. Motor itu meliputi dua ramjet, mesin roket dan sepasang turbojet.
Semua mesin ini oleh dijalankan oleh bahan bakar hidrogen.
(Airbus/USPTO)
|
Setelah di ketinggian 100.000 kaki di udara--pesawat biasa terbang di ketinggian 30.000-45.000 kaki--mesin roket masuk ke dalam lambung dan ramjet mendorong pesawat dengan kecepatan hingga 4.900 kilometer per jam.
Saat terbang vertikal dengan kecepatan suara, pesawat akan meredam sonic boom atau ledakan sonik yang memekakkan telinga. Penerbangan vertikal dimaksudkan untuk menyebarkan gelombang suara ke atmosfer, bukan ke tanah.
Dengan metode meredam ledakan sonik, pesawat Airbus ini mencoba mengatasi kegagalan Concorde yang dikomplain warga akibat suaranya yang bising.
Sonic boom ini yang menyebabkan Concorde tidak diizinkan terbang di atas daratan sehingga tidak banyak diminati penumpang.
(Airbus/USPTO)
|
Sebagai pesawat komersial, hypersonic bisa memuat 20 penumpang. Untuk keperluan militer, pesawat ini bisa menjadi alat pengiriman tentara atau mata-mata seperti SR71 Blackbird besutan Lockheed.
Pesawat ini juga bisa dimodifikasi menjadi jet tempur, dengan dilengkapi senjata elektromagnetik kekuatan-tinggi untuk penyerangan target dengan presisi yang luar biasa.
Belum diketahui kapan Airbus akan mulai membuat super-jet ini atau bahkan tidak diproduksi sama sekali, seperti mayoritas ide-ide yang dipatenkan lainnya.
Credit CNN Indonesia