Senin, 06 Juli 2015

Rakyat Yunani berpesta rayakan hasil referendum bailout


Rakyat Yunani berpesta rayakan hasil referendum bailout
(REUTERS/Yannis Behrakis)
putusan ini mempersatukan kami. Perubahan besar memerlukan pengorbanan besar
Athena (CB) - Setelah menolak syarat-syarat bantuan keuangan baru untuk negaranya yang terlilit utang lewat paket bailout Uni Eropa-IMF, rakyat Yunani terbangun dari ketidakmenentuan masa depannya, Senin.

Minggu malam waktu setempat atau Senin pagi WIB, ribuan orang bergembira menyambut hasil referendum yang mereka sebut telah menampar para arsitek program pengetatan ikat pinggang selama lima tahun yang malah merusak negeri di Eropa selatan ini.

Hasil referendum bailout untuk sementara menunjukkan 61 persen pemilih menolak tuntutan kreditor asing agar menaikkan pajak dan dana pensiun sebagai syarat diberikannya bailout atau dana talangan kepada Yunani.

Di Lapangan Syntagma di pusat kota Athena, ribuan orang mengenakan banner "Tidak" dan meneriakkan "mereka tidak akan pernah menang".

Orang-orang membaluti tubuhnya dengan bendera Yunani dan menarikan tari tradisional, sedangkan yang lainnya menyalakan kembang api.

"Pesan 'tidak' adalah berarti kami sama sekali tidak takut pada tekanan yang sudah kami hadapi baik dari Eropa maupun dari dalam negeri sendiri," kata Stathis Efthimiadis, guru berusia 47 tahun.

Efthimiadis tak percaya hasil referendum membuat Yunani dikeluarkan dari zona uero dan Uni Eropa.

"Pekan depan, pemerintah Yunani punya peluang bersama 'Tidak' ini, untuk berharap dari para teknokrat Bruxelles mengenai perundingan yang didasarkan pada nilai-nilai demokrasi dan hak-hak setara dalam Uni Eropa," timpal Konstantinos Petras, pensiunan berusia 65 tahun.

Michalis Tsatsakis, pegawai bank berusia 35 tahun yang turut merayakan di Syntagma, mengaku sempat menghadapi saat-saat sulit karena harus menginformasikan kepada nasabah bahwa mereka tidak bisa mengakses tabungannya.

Tsatsakis juga mengatakan bank-bank terpaksa tutup sampai beberapa hari mendatang, namun meski tutup dia khawatir bank semakin kekurangan dana tunai.

Tapi dia yakin Yunani tabah menghadapi masalah keuangannya ini.

"Saya percaya akan ada masalah pada sektor perbankan, namun kami harus bisa mengatasinya. Saya ingin Tuan (Perdana Menteri Alexis) Tsipras tegas. Dia harus teguh. Kami mempercayai dia."

Minggu malam itu waktu Yunani banyak orang mengatakan negeri itu bersatu dalam referendum di mana 62 persen suara telah masuk dihitung.

"'Tidak' berarti kami semua bisa sepakat, dan putusan ini mempersatukan kami," kata Odysseas Konstantinou, aktor berusia 25 tahun, seperti dikutip Reuters. "Perubahan besar memerlukan pengorbanan besar. Kini kami harus tetap tenang."



Credit  ANTARA News


Hasil referendum beri Yunani mandat negosiasi utang bermartabat

Hasil referendum beri Yunani mandat negosiasi utang bermartabat
Perdana Menteri Yunani Alexis Tsipras (REUTERS/Andrea Bonetti/Greek Prime Minister's Office/Handout via Reuters)
 
Athena (CB) - Perdana Menteri Yunani Alexis Tsipras menyatakan hasil referendum bailout yang dimenangkan kubu yang menolak bailout karena syarat-syarat penghematan yang dipaksakan kreditor asing Yunani itu membuat negeri ini bisa melakukan negosiasi yang lebih bermartabat dengan kreditor-kreditornya dari Uni Eropa dan Dana Moneter Internasional IMF.

Menyusul hasil sementara referendum bailout Minggu waktu setempat, Tsipras menyatakan hasil referendum itu mengartikan para kreditor terpaksa menjawab masalah-masalah mengenai pengenduran tekanan utang yang luar biasa kepada Yunani.

"Kali ini, utang akan berada di meja negosiasi," kata dia dalam pidato yang disiarkan televisi.

Dia menegaskan bahwa laporan IMF pekan ini memastikan bahwa restrukturisasi utang Yunani adalah keharusan.

Sementara itu, menyusul kekalahan pendukung "ya" untuk bailout IMF dan kreditor asing itu, pemimpin oposisi Yunani dari kubu konservatif Antonis Samaras menyatakan mengundurkan diri.

"Saya memahami bahwa gerakan besar kita memerlukan awal yang baru. Sejak hari ini saya mundur dari kepemimpinan," kata Ketua Partai Demokrasi Baru yang juga mantan perdana menteri ini dalam siaran televisi seperti dikutip AFP.


 Credit  ANTARA News

Komisi Eropa hormati hasil referendum bailout Yunani

Komisi Eropa hormati hasil referendum bailout Yunani
Perdana Menteri Yunani Alexis Tsipras (kiri) disambut Presiden Komisi Eropa Jean-Claude Juncker sebelum pertemuan di Brussels, Belgia, Senin (22/6/15) (REUTERS/Yves Herman )
 
 
Brussels (CB) - Komisi Eropa menyatakan menghormati hasil referendum bailout Yunani setelah mayoritas rakyat negeri ini menolak penghematan ketat para kreditor asingnya sebagai syarat mendapatkan bailout atau dana talangan dari mereka.

Presiden Komisi Eropa Jean-Claude Juncker akan menggelar telekonferensi Senin pagi bersama Presiden Bank Sentral Eropa Mario Draghi dan kepala para menteri keuangan zona euro Jeroen Dijsselbloem, kata Komisi Eropa seperti dikutip AFP.

Juncker juga akan berkonsultasi malam ini (waktu setempat) dan esok dengan para pemimpin terpilih secara demokratis dari 18 anggota zona euro selain dengan para kepala lembaga-lembaga Uni Eropa, sambung pengumuman itu.

"Komisi Eropa mencatat dan menghormati hasil referendum di Yunani," demikian bunyi pernyataan Komisi Eropa.

Juncker adalah mediator utama dalam berbulan-bulan negosiasi antara Yunani dan para kreditor Uni Eropa-IMF, namun menyerang Perdana Menteri Alexis Tsipras karena memutus pembicaraan yang dia akui merasa dikhianati.


 Credit  ANTARA News