Pencemaran zat kimia di sungai wilayah Pasir Gudang membuat ribuan orang keracunan.
CB,
JOHOR BARU -- Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad menyatakan,
bahwa insiden Pasir Gudang tidak perlu dinyatakan sebagai daerah
bencana. Mahathir segera memerintahkan berbagai pihak untuk evakuasi.
Menurut
Mahathir, situasinya belum mencapai tingkat yang memerlukan tindakan
seperti halnya sebagai daerah bencana. "Rakyat harus memiliki
kepercayaan pada pemerintah bahwa kami menangani masalah ini sebaik
kemampuan kami," ujar Mahatir seperti dilansir
The Star, Jumat (15/3).
Mahathir
mengatakan, pencemaran gas yang menyebabkan dampak buruk bagi warga,
merupakan insiden pertama kali di negara yang dipimpinnya. Mahathir juga
sempat berkunjung ke daerah yang terimbas gas beracun dan mengunjungi
korban di rumah sakit.
Lebih dari 100 sekolah di Malaysia
ditutup akibat pembuangan limbah ke sungai yang menyebabkan ratusan
orang, mayoritas anak-anak, jatuh sakit. Mereka mengalami gejala seperti
keracunan.
Pekan lalu sebuah truk diyakini telah membuang
limbah ke sungai di Negara Bagian Johor. Limbah itu mengirimkan asap
berbahaya ke seluruh daerah tersebut.
Mereka yang menghirup
asap itu menunjukkan gejala keracunan seperti mual dan muntah. Lebih
dari 500 orang, kebanyakan dari mereka adalah murid sekolah, telah
menjadi korban. Sebanyak 160 orang di antaranya menjalani perawatan di
rumah sakit.
Belum diketahui jenis gas beracun apa yang
telah dilepaskan dari limbah tersebut. Awal pekan ini, otoritas Malaysia
telah menangkap tiga tersangka pembuangan limbah. Pasir Gudang
merupakan sebuah kawasan industri di negara tersebut.