Jumat, 15 Maret 2019

Krisis Listrik Berlalu, Venezuela Dihantam Darurat Air Bersih



Krisis Listrik Berlalu, Venezuela Dihantam Darurat Air Bersih
Warga Venezuela membutuhkan air bersih yang terbebas dari kontaminasi. Foto/Istimewa


CARACAS - Aliran listrik telah kembali normal di Venezuela setelah dihatam kegelapan total selama seminggu. Namun krisis baru menghantam negara itu, akses mendapatkan air bersih yang tidak tercemar.

Menteri Informasi Venezuela Jorge Rodrigues mengatakan pada konferensi pers bahwa aliran listrik di negara itu 100 persen telah pulih.

"Presiden Nicolas Maduro telah memutuskan untuk melanjutkan kegiatan kerja di seluruh negara. Aktivitas sekolah tetap ditunda selama 24 jam," katanya seperti dikutip dari Fox News, Jumat (15/3/2019).

Pada konferensi pers hari Rabu itu, Menteri Informasi menyatakan bahwa presiden sementara Venezuela yang mendeklarasikan dirinya sendiri, Juan Guaido, memiliki peran dalam pemadaman listrik.

Pemerintah Maduro juga menyalahkan Amerika Serikat (AS).

Para pemimpin oposisi mengatakan bahwa pemadaman listrik dan masalah lain di negara itu berakar pada korupsi dan ketidakmampuan pemerintah.

Mantan pejabat dinas layanan umum dan insinyur mengatakan kepada Reuters bahwa mereka percaya masalah teknis saluran transmisi yang menghubungkan pembangkit listrik tenaga air Guri di tenggara Venezuela dengan jaringan listrik nasional kemungkinan menjadi penyebab pemadaman listrik.

Meski pemadaman listrik telah berlalu, namun akses mendapatkan air tetap menjadi masalah tersendiri.

Pemadaman listrik telah memperburuk kualitas air minum di negara itu. Warga banyak melaporkan air mereka berubah menjadi hitam terkontaminasi minyak. Pemadaman listrik menghambat kemampuan utilitas untuk memompa air ke rumah. 

Wartawan Venezuela Heberlizeth Gonzalez mentweet: “Situasi kekurangan air…mengerikan. Ada daerah yang tidak memiliki air selama lebih dari dua bulan. Pagi ini air mulai keluar seperti ini - sama sekali tidak layak untuk dikonsumsi."

Dia memposting video air hitam mengalir dari keran.

Seorang warga, Jose Perez, mengatakan kepada Sky News bahwa orang-orang sangat membutuhkan air. Mereka terpaksa mengambil risiko, terlepas dari apakah itu mungkin terkontaminasi.

"Anda tidak tahu dari mana air ini berasal, apakah itu diolah atau tidak diolah, Anda membawa pulang air itu tanpa mengetahui konsekuensinya di masa depan," ujarnya.

"Hal yang menyedihkan tentang semua yang kita jalani di Venezuela adalah kesedihan dari semua yang terjadi di negara kita, kesedihan dari apa yang terjadi dengan semua pemuda saat ini - itu bukan kehidupan," imbuhnya.

Kekurangan air bukanlah masalah baru di Venezuela.

Rakyat Venezuela telah berjuang melalui kekurangan air di bawah pemerintahan Maduro karena sejumlah alasan, termasuk kerusakan jaringan air, menurut laporan Reuters tahun lalu.

Itu adalah bagian dari krisis ekonomi yang telah menjangkiti negara yang pernah kaya selama enam tahun terakhir.

"Selama bertahun-tahun proses penurunan ini tidak terlihat," Jose De Viana, mantan presiden Hidrocapital, dinas layanan umum pemerintah yang bertanggung jawab atas pasokan air Caracas, mengatakan kepada Reuters tahun lalu.

"Tapi sekarang sistem transportasi air sangat rusak," imbuhnya.


Akses air yang buruk, dan air kotor yang mengalir dari keran, telah menciptakan masalah kesehatan dalam beberapa tahun terakhir.

Masalah-masalah kesehatan itu termasuk kondisi kulit dan perut, dan kudis serta diare semakin umum.



Credit  sindonews.com