Delegasi Uni Eropa menyatakan membutuhkan persiapan untuk kunjungi Xinjiang.
CB,
BEIJING -- Duta besar Uni Eropa di Beijing menyatakan tidak akan
mengunjungi wilayah barat Cina, Xinjiang, pada pekan ini setelah
menerima undangan pemerintah. Sebab, perjalanan tersebut membutuhkan
persiapan yang matang.
Seorang juru bicara Delegasi Uni Eropa ke Cina mengatakan, mereka
bersama dengan kedutaan besar negara-negara anggota di Beijing, pada 21
Maret telah menerima undangan resmi. Undangan itu disampaikan
Kementerian Luar Negeri Cina untuk mengirim duta besar ke Xinjiang dari
27-29 Maret.
"Sementara Uni Eropa dan negara-negara anggota
UE pada prinsipnya menyambut undangan itu, kunjungan semacam itu
membutuhkan persiapan yang matang agar bermakna," kata juru bicara itu.
Adapun
Cina telah meningkatkan upaya untuk melawan kritik yang berkembang di
Barat, dan di antara kelompok-kelompok hak asasi manusia. Langkah itu
dilakukan terkait dengan program deradikalisasi kontroversial di
Xinjiang.
"Diskusi untuk tujuan ini sedang berlangsung,
maka perjalanan yang diusulkan tidak akan terjadi pekan ini. UE tetap
terbuka untuk kunjungan di masa depan dengan mempertimbangkan harapan
kami," ucap juru bicara itu.
Para kritikus menyatakan Cina
mengoperasikan kamp-kamp interniran untuk warga Uighur dan Muslim
lainnya yang tinggal di Xinjiang. Sementara, pemerintah menyebutnya
sebagai pusat pelatihan kejuruan. Cina juga mengatakan, mereka memiliki
kebutuhan nyata untuk mencegah pemikiran, dan kekerasan ekstremis.
Kementerian
Luar Negeri Cina mengatakan, akhir pekan lalu, mereka akan mengundang
para diplomat Eropa yang berbasis di Beijing untuk segera berkunjung.
Sumber
Reuters mengatakan undangan dibuat untuk duta besar Uni Eropa yang berbasis di Beijing.
Sebelumnya
juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Geng Shuang mengatakan,
pembicaraan sedang berlangsung tentang perjalanan itu. Namun, ia tidak
menguraikannya lebih lanjut. Sementara seorang pejabat Amerika Serikat
(AS) mengatakan, tur ke Xinjiang yang diselenggarakan oleh pemerintah
Cina menyesatkan dan menyebarkan narasi palsu tentang wilayah yang
bermasalah.
Geng mengungkapkan, perjalanan yang
diselenggarakan oleh pemerintah Cina ke Xinjiang untuk diplomat dan
wartawan telah berhasil. Disebutkan mereka sukses menunjukkan kepada
orang-orang situasi yang sebenarnya di sana, dan mengecam kritik yang
dilontarkan AS.
Berbicara pada jumpa pers harian, Geng
mengatakan, perjalanan itu untuk meningkatkan pemahaman masyarakat
internasional tentang perkembangan sosial dan ekonomi Xinjiang.
"Orang-orang
yang telah dalam perjalanan merasakan sendiri situasi sebenarnya
ketenangan, dan ketertiban Xinjiang, dan kehidupan bahagia, dan
pekerjaan semua orang di sana, dan semuanya secara positif menilai
kebijakan Cina yang mengatur Xinjiang," kata Geng.
Geng
mengatakan, kritik AS tidak sesuai dengan fakta. Cina dengan tegas
menentang AS, mereka menyebut Amerika Serikat selalu mencampuri urusan
dalam negerinya menggunakan masalah Xinjiang.
"Saat ini Xinjiang stabil secara politik, ekonomi berkembang, dan masyarakat harmonis," ujar Geng.
Terdapat
dua kunjungan kelompok-kelompok termasuk dari diplomat Eropa ke
Xinjiang tahun ini. Salah satunya yakni sekelompok kecil diplomat UE,
dan lainnya dari sekelompok diplomat dari campuran negara-negara yang
lebih luas, termasuk misi dari Yunani, Hongaria, dan negara-negara
Afrika Utara dan Asia Tenggara.