Kamis, 12 Juli 2018

Trump Sebut Jerman Jadi 'Tawanan' Rusia dalam Pertemuan NATO


Presiden AS, Donald Trump
Presiden AS, Donald Trump
Foto: thedailybeast.com

Negara-negara anggota NATO menggerlar pertemuan di Brussels pekan ini



CB, BRUSSELS -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menybeut Jerman menjadi 'tawanan' Rusia pada Rabu (11/7) ketika para pemimpin Barat berkumpul di Brussels untuk pertemuan puncak NATO. Trump ingin Eropa membayar lebih untuk pertahanan mereka sendiri.

Dalam pernyataan publik yang mengejutkan, Trump mengatakan kepada Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, bahwa Jerman salah mendukung saluran pipa Laut Baltik baru senilai 11 miliar dolar AS demi mengimpor gas Rusia, sementara lambat untuk memenuhi target berkontribusi terhadap pembelanjaan pertahanan NATO yang dimaksudkan untuk melindungi Eropa dari Rusia.

"Kami seharusnya mengawal Rusia dan Jerman keluar dan membayar miliaran dolar per tahun ke Rusia," kata Trump di hadapan para wartawan pada pertemuan pra-pertemuan puncak di kediaman duta besar AS untuk Belgia.

Komentarnya tersebut tampaknya secara substansial melebih-lebihkan ketergantungan Jerman pada energi Rusia, dan menyiratkan pemerintah Jerman mendanai proyek pipa, yang merupakan usaha komersial.

Dengan ketegangan di aliansi pertahanan Barat yang sudah meninggi atas tuntutan Trump untuk kontribusi lebih banyak demi meringankan beban pembayar pajak AS, dan sikap nasionalistik yang telah memperlihatkan sengketa perdagangan yang mengancam pertumbuhan ekonomi di Eropa, pernyataan terbaru tersebut akan memicu kekhawatiran di antara sekutu atas peran AS dalam menjaga perdamaian yang telah dipegangnya sejak Perang Dunia II.

Setelah pertemuan puncak dua hari di Brussels, Trump akan bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin di Helsinki pada Senin.

Menteri Pertahanan Jerman Ursula von der Leyen membalas komentar Trump tersebut. "Kami memiliki banyak masalah dengan Rusia, pasti," katanya kepada wartawan dalam bahasa Inggris. "Di sisi lain, Anda harus menjaga jalur komunikasi antara negara atau aliansi dan lawan tanpa keraguan," tuturnya.

Stoltenberg kemudian mengatakan kepada wartawan bahwa Trump telah menggunakan "bahasa yang sangat lugas," tetapi semua sekutu NATO setuju bahwa biaya pembelanjaan pertahanan harus disebar dan bahwa tahun lalu telah memperlihatkan peningkatan terbesar dalam satu generasi.





Credit  republika.co.id