Jakarta (CB) - Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un telah
dibriefing soal rencana menembakan peluru kendali jarak menengah ke
Guam, wilayah Amerika Serikat di Pasifik, lapor kantor berita KCNA
seperti dikutip BBC.
Namun menurut KCNA Kim akan melihat dulu apa yang dilakukan Amerika Serikat sebelum mengeluarkan perintah menembak Guam.
Pekan lalu, Korea Utara mengungkapkan rencana menembakkan empat peluru kendali ke lepas pantai Guam di mana skuadron pesawat pembomb strategis AS berpangkalan.
Ancaman itu dikeluarkan seiring dengan semakin panasnya perang kata-kata antara Amerika Serikat dan Korea Utara.
Menurut KCNA, Kim Jong-un "sudah mempelajari rencana itu sejak lama" dan sudah membahasnya dengan para perwira militer seniornya.
Panglima komando pasukan strategis Korea Utara tengah menunggu perintah setelah menggelar berbagai persiapan untuk menembakkan rudal ke Guam, kata KCNA.
"Amerika Serikat yang menjadi pihak pertama yang membawa wahana nuklir strategis ke dekat kita, mesti terlebih dahulu membuat keputusan yang benar dan membuktikan lewat tindakan seandainya mereka ingin meredakan ketegangan di Semenanjung Korea dan mencegah bentrokan militer yang berbahaya," kata Kim Jong-un, hari ini.
Namun menurut KCNA Kim akan melihat dulu apa yang dilakukan Amerika Serikat sebelum mengeluarkan perintah menembak Guam.
Pekan lalu, Korea Utara mengungkapkan rencana menembakkan empat peluru kendali ke lepas pantai Guam di mana skuadron pesawat pembomb strategis AS berpangkalan.
Ancaman itu dikeluarkan seiring dengan semakin panasnya perang kata-kata antara Amerika Serikat dan Korea Utara.
Menurut KCNA, Kim Jong-un "sudah mempelajari rencana itu sejak lama" dan sudah membahasnya dengan para perwira militer seniornya.
Panglima komando pasukan strategis Korea Utara tengah menunggu perintah setelah menggelar berbagai persiapan untuk menembakkan rudal ke Guam, kata KCNA.
"Amerika Serikat yang menjadi pihak pertama yang membawa wahana nuklir strategis ke dekat kita, mesti terlebih dahulu membuat keputusan yang benar dan membuktikan lewat tindakan seandainya mereka ingin meredakan ketegangan di Semenanjung Korea dan mencegah bentrokan militer yang berbahaya," kata Kim Jong-un, hari ini.
Credit antaranews.com
Kim Jong-un Simak Presentasi Rencana Korut Merudal Guam
SEOUL
- Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un menyimak presentasi rencana
militernya untuk menyerang Guam, wilayah Amerika Serikat (AS) di
Pasifik, dengan rudal balistik jarak menengah. Namun, Kim menunda
sedikit waktu untuk serangan tersebut sambil mengawasi perilaku
Washington.
Militer Pyongyang pada pekan lalu mengancam akan meluncurkan empat rudal ke perairan dekat wilayah Guam. Rencana itu selanjutnya akan dilaporkan kepada Kim Jong-un dan militer hanya tinggal menunggu perintahnya.
Atas laporan itulah, Kim Jong-un pada hari Senin menyimak presentasi rencana serangan tersebut. Menurut laporan kantor berita negara Korut, KCNA, Kim memeriksa rencana itu cukup lama dan mendiskusikannya dengan para perwira militer.
”Dia mengatakan bahwa jika orang-orang Yankee (AS) bertahan dalam tindakan sembrono mereka yang sangat berbahaya di semenanjung Korea dan di sekitarnya, menguji kesabaran DPRK, keputusan tersebut akan dibuat menjadi penting karena telah diumumkan,” bunyi laporan media pemerintah Korea Utara itu, yang dilansir Reuters, Selasa (15/8/2017).
DPRK adalah nama resmi Korea Utara, yakni Democratic People's Republic of Korea.
Kim mengatakan, AS harus membuat pilihan yang tepat. ”Untuk meredakan ketegangan dan mencegah konflik militer yang berbahaya di semenanjung Korea,” katanya seperti dirilis KCNA.
Kunjungan diktator muda Pyongyang ke Pasukan Strategis Tentara Rakyat Korea (KPA) untuk menyimak rencana serangan rudal ke Guam itu merupakan penampilan publik pertamanya dalam kurun dua minggu terakhir.
Rencana rinci Pyongyang untuk menyerang wilayah di sekitar Guam kembali memanaskan ketegangan dengan AS setelah Presiden AS Donald Trump pada pekan lalu memperingatkan bahwa dia merespons Korut dengan “api dan amarah” jika Kim Jong-un mengancam wilayah AS dan sekutunya.
Para pejabat Korea Selatan dan AS pada hari Senin kemarin berusaha mengurangi risiko konflik yang akan segera terjadi dan membantu menenangkan kekhawatiran global atas ketegangan di Semenanjung Korea.
Militer Pyongyang pada pekan lalu mengancam akan meluncurkan empat rudal ke perairan dekat wilayah Guam. Rencana itu selanjutnya akan dilaporkan kepada Kim Jong-un dan militer hanya tinggal menunggu perintahnya.
Atas laporan itulah, Kim Jong-un pada hari Senin menyimak presentasi rencana serangan tersebut. Menurut laporan kantor berita negara Korut, KCNA, Kim memeriksa rencana itu cukup lama dan mendiskusikannya dengan para perwira militer.
”Dia mengatakan bahwa jika orang-orang Yankee (AS) bertahan dalam tindakan sembrono mereka yang sangat berbahaya di semenanjung Korea dan di sekitarnya, menguji kesabaran DPRK, keputusan tersebut akan dibuat menjadi penting karena telah diumumkan,” bunyi laporan media pemerintah Korea Utara itu, yang dilansir Reuters, Selasa (15/8/2017).
DPRK adalah nama resmi Korea Utara, yakni Democratic People's Republic of Korea.
Kim mengatakan, AS harus membuat pilihan yang tepat. ”Untuk meredakan ketegangan dan mencegah konflik militer yang berbahaya di semenanjung Korea,” katanya seperti dirilis KCNA.
Kunjungan diktator muda Pyongyang ke Pasukan Strategis Tentara Rakyat Korea (KPA) untuk menyimak rencana serangan rudal ke Guam itu merupakan penampilan publik pertamanya dalam kurun dua minggu terakhir.
Rencana rinci Pyongyang untuk menyerang wilayah di sekitar Guam kembali memanaskan ketegangan dengan AS setelah Presiden AS Donald Trump pada pekan lalu memperingatkan bahwa dia merespons Korut dengan “api dan amarah” jika Kim Jong-un mengancam wilayah AS dan sekutunya.
Para pejabat Korea Selatan dan AS pada hari Senin kemarin berusaha mengurangi risiko konflik yang akan segera terjadi dan membantu menenangkan kekhawatiran global atas ketegangan di Semenanjung Korea.
Credit sindonews.com