Kim Jong-un meminta tentara untuk menyiagakan rudal agar siap ditembakkan kapan saja. (KCNA/via Reuters)
Jakarta, CB --
Menteri Pertahanan Jim Mattis menyatakan militer Amerika Serikat
sudah siap mencegat peluru kendali Korea Utara jika ditembakkan ke arah
Guam. Sementara itu pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, meminta
tentaranya untuk menyiagakan rudal tersebut agar selalu siap
diluncurkan.
Kepada wartawan, Mattis mengatakan bahwa militer AS pasti langsung mengetahui jalur rudal Korea Utara segera setelah diluncurkan. Ia juga mengatakan pasukannya akan segera menghancurkan rudal tersebut jika kelihatan akan mengarah ke pulau milik Amerika di kawasan Pasifik itu.
"Garis bawahnya adalah, kami akan mempertahankan negara ini dari serangan; untuk kami (militer AS) itu adalah perang," kata Mattis sebagaimana dikutip Reuters, Selasa (15/8).
Kantor berita pemerintah KCNA mengatakan Kim telah menerima laporan dari tentaranya terkait rencana untuk meluncurkan rudal ke sekitar Guam. Namun, disebutkan pula bahwa pemimpin negara terisolasi itu akan terlebih dulu melihat tindakan AS sebelum memutuskan langkah selanjutnya.
"Amerika Serikat, negara yang pertama kali membawa sejumlah peralatan nuklir strategis di sekitar kita, harus jadi pihak yang pertama mengambil keputusan tepat dan menunjukkannya lewat tindakan jika ingin meredakan ketegangan di semenanjung Korea dan mencegah pertikaian militer yang berbahaya," kata Kim dalam laporan KCNA yang dikutip Reuters.
Sementara itu, diplomat teratas Uni Eropa, Federica Mogherini, mengatakan pihaknya akan mengintensifikasi upaya diplomatik dengan Korea Utara, Amerika Serikat, Korea Selatan, China, Rusia dan Jepang.
Mogherini meminta Korea Utara untuk "menahan diri dari tindakan provokatif lebih jauh yang hanya akan meningkatkan ketegangan regional dan global."
Kepada wartawan, Mattis mengatakan bahwa militer AS pasti langsung mengetahui jalur rudal Korea Utara segera setelah diluncurkan. Ia juga mengatakan pasukannya akan segera menghancurkan rudal tersebut jika kelihatan akan mengarah ke pulau milik Amerika di kawasan Pasifik itu.
"Garis bawahnya adalah, kami akan mempertahankan negara ini dari serangan; untuk kami (militer AS) itu adalah perang," kata Mattis sebagaimana dikutip Reuters, Selasa (15/8).
Kantor berita pemerintah KCNA mengatakan Kim telah menerima laporan dari tentaranya terkait rencana untuk meluncurkan rudal ke sekitar Guam. Namun, disebutkan pula bahwa pemimpin negara terisolasi itu akan terlebih dulu melihat tindakan AS sebelum memutuskan langkah selanjutnya.
"Amerika Serikat, negara yang pertama kali membawa sejumlah peralatan nuklir strategis di sekitar kita, harus jadi pihak yang pertama mengambil keputusan tepat dan menunjukkannya lewat tindakan jika ingin meredakan ketegangan di semenanjung Korea dan mencegah pertikaian militer yang berbahaya," kata Kim dalam laporan KCNA yang dikutip Reuters.
Sementara itu, diplomat teratas Uni Eropa, Federica Mogherini, mengatakan pihaknya akan mengintensifikasi upaya diplomatik dengan Korea Utara, Amerika Serikat, Korea Selatan, China, Rusia dan Jepang.
Mogherini meminta Korea Utara untuk "menahan diri dari tindakan provokatif lebih jauh yang hanya akan meningkatkan ketegangan regional dan global."
Di saat yang sama, sejumlah pejabat AS dan Presiden Korea Selatan belakangan ini mulai menepikan kemungkinan konflik dalam waktu dekat, menyusul retorika Presiden AS Donald Trump yang berapi-api dan mengancam, pekan lalu.
Namun, Mattis mengatakan perang mungkin saja pecah jika Korea Utara jadi menembakkan rudal ke Amerika Serikat.
"Jika mereka menembak Amerika Serikat, situasi akan tereskalasi menjadi peperangan dalam waktu singkat," kata Mattis.
Credit cnnindonesia.com
Rudal Korut dalam Posisi Siap Meluncur, Pasukan AS Siaga Tinggi
WASHINGTON
- Satelit mata-mata Amerika Serikat (AS) memantau pemindahan sebuah
rudal Korea Utara ke posisi siap meluncur. Situasi itu membuat pasukan
Pentagon siaga tinggi.
Para pejabat Washington mengatakan kepada media AS bahwa satelit mata-mata telah mengamati pergerakan peluncur rudal Pyongyang, yang mengindikasikan sebuah rudal balistik jarak menengah sedang dipersiapkan untuk diluncurkan.
Laporan tersebut disampaikan saat Menteri Pertahanan AS James Norman Mattis memperingatkan bahwa eskalasi lebih lanjut dapat dengan cepat menyebabkan perang. ”Ya itu berarti bagi banyak tentara muda mereka akan berada dalam situasi masa perang,” kata Mattis, yang membenarkan posisi pasukan AS dalam siaga tinggi, sebagaimana dilansir news.com.au, Selasa (15/8/2017).
Kantor berita negara Korut, KCNA, merilis foto yang menunjukkan pemimpin Pyongyang Kim Jong-un menyimak presentasi rencana militernya untuk meluncurkan rudal balistik ke Guam, wilayah AS di Pasifik. Foto itu menyuguhkan peta jalur penerbangan rudal ke selatan Jepang yang mengarah ke pangkalan angkatan udara Andersen di Guam.
Dalam laporannya, media pemerintah Pyongyang itu menyatakan bahwa Kim Jong-un memuji Pasukan strategisnya dalam menyusun rencana yang hati-hati untuk sebuah ”demonstrasi kekuatan” untuk menyelimuti Guam dengan api.
”Kekuatan nuklir DPRK dalam keberaniannya dan tidak ada yang bisa menebak ototnya lintasan penerbangan roket balistik jarak menengah ke atas, Hwasong-12, data tembakan dan titik serangan yang benar dipublikasikan di dalam dan di luar negeri,” tulis KCNA mengutip pernyataan Kim.
Kim mengatakan bahwa dia akan melihat lebih sedikit perilaku Washington. Dia akan membuat keputusan penting jika AS melanjutkan ”tindakan sembrono yang sangat berbahaya”.
”Imperialis AS menangkap tali di sekitar leher mereka karena keributan konfrontasi militer mereka yang sembrono, (tapi) dia akan sedikit melihat perilaku bodoh dan bodoh dari orang-orang Yankee yang menghabiskan waktu yang sulit setiap menit dari penderitaan mereka yang menyedihkan,” imbuh laporan media negara Korut itu.
”Jika demonstrasi api yang direncanakan dilakukan saat AS semakin ceroboh, ini akan menjadi momen bersejarah yang paling menyenangkan ketika (rudal) Hwasong merobek baskom Yankee dan mengarahkan belati ke leher mereka.”
Para pejabat Washington mengatakan kepada media AS bahwa satelit mata-mata telah mengamati pergerakan peluncur rudal Pyongyang, yang mengindikasikan sebuah rudal balistik jarak menengah sedang dipersiapkan untuk diluncurkan.
Laporan tersebut disampaikan saat Menteri Pertahanan AS James Norman Mattis memperingatkan bahwa eskalasi lebih lanjut dapat dengan cepat menyebabkan perang. ”Ya itu berarti bagi banyak tentara muda mereka akan berada dalam situasi masa perang,” kata Mattis, yang membenarkan posisi pasukan AS dalam siaga tinggi, sebagaimana dilansir news.com.au, Selasa (15/8/2017).
Kantor berita negara Korut, KCNA, merilis foto yang menunjukkan pemimpin Pyongyang Kim Jong-un menyimak presentasi rencana militernya untuk meluncurkan rudal balistik ke Guam, wilayah AS di Pasifik. Foto itu menyuguhkan peta jalur penerbangan rudal ke selatan Jepang yang mengarah ke pangkalan angkatan udara Andersen di Guam.
Dalam laporannya, media pemerintah Pyongyang itu menyatakan bahwa Kim Jong-un memuji Pasukan strategisnya dalam menyusun rencana yang hati-hati untuk sebuah ”demonstrasi kekuatan” untuk menyelimuti Guam dengan api.
”Kekuatan nuklir DPRK dalam keberaniannya dan tidak ada yang bisa menebak ototnya lintasan penerbangan roket balistik jarak menengah ke atas, Hwasong-12, data tembakan dan titik serangan yang benar dipublikasikan di dalam dan di luar negeri,” tulis KCNA mengutip pernyataan Kim.
Kim mengatakan bahwa dia akan melihat lebih sedikit perilaku Washington. Dia akan membuat keputusan penting jika AS melanjutkan ”tindakan sembrono yang sangat berbahaya”.
”Imperialis AS menangkap tali di sekitar leher mereka karena keributan konfrontasi militer mereka yang sembrono, (tapi) dia akan sedikit melihat perilaku bodoh dan bodoh dari orang-orang Yankee yang menghabiskan waktu yang sulit setiap menit dari penderitaan mereka yang menyedihkan,” imbuh laporan media negara Korut itu.
”Jika demonstrasi api yang direncanakan dilakukan saat AS semakin ceroboh, ini akan menjadi momen bersejarah yang paling menyenangkan ketika (rudal) Hwasong merobek baskom Yankee dan mengarahkan belati ke leher mereka.”
Rudal yang sedang dipersiapkan Korut seperti terpantau satelit mata-mata AS itu kemungkinan adalah rudal Hwasong HS-12. Rudal balistik jarak menengah tersebut tidak memiliki kapasitas untuk mencapai daratan AS, namun dapat mencapai pangkalan militer AS di Guam dan Jepang.
Credit sindonews.com