Jakarta (ANTARA News) - Pemimpin Korea Utara telah menerima laporan
dari angkatan bersenjatanya mengenai rencana menyerang area sekitar
Guam, lapor kantor berita negara itu KCNA seperti dikutip Sidney Morning
Herald.
Menurut KCNA, Kim akan melihat dulu aksi yang dilakukan AS sebelum mengeluarkan keputusan memerintahkan peluncuran peluru kendali ke Guam.
Sacara terpisah, muncul laporan bahwa satelit mata-mata menangkap citra Korea Utara tengah memindahkan peluru kendalinya dalam posisi tembak.
CNN juga melaporkan bahwa pejabat militer AS telah diberi tahu bahwa Korea Utara sedang memobilisasi peluncur peluru kendali.
Kim Jong-un telah memerintahkan tentaranya untuk selalu siaga menembak sebelum dia mengambil keputusan untuk aksi militer.
"Amerika Serikat yang menjadi pihak pertama yang membawa wahana nuklir strategis ke dekat kita, mesti terlebih dahulu membuat keputusan yang benar dan membuktikan lewat tindakan seandainya mereka ingin meredakan ketegangan di Semenanjung Korea dan mencegah bentrokan militer yang berbahaya," kata Kim seperti dilaporkan KCNA, hari ini.
Pernyataan Kim disampaikan setelah Menteri Pertahanan AS Jim Mattis menyatakan bahwa negaranya akan dengan cepat mengetahui arah peluru kendali Korea Utara ditembakkan dan akan mencegatnya jika rudal-rudal itu bakal menerjang Guam.
"Jika mereka menembak Amerika Serikat, maka itu akan dengan sangat cepat memicu perang," kata Mattis.
Menurut KCNA, Kim akan melihat dulu aksi yang dilakukan AS sebelum mengeluarkan keputusan memerintahkan peluncuran peluru kendali ke Guam.
Sacara terpisah, muncul laporan bahwa satelit mata-mata menangkap citra Korea Utara tengah memindahkan peluru kendalinya dalam posisi tembak.
CNN juga melaporkan bahwa pejabat militer AS telah diberi tahu bahwa Korea Utara sedang memobilisasi peluncur peluru kendali.
Kim Jong-un telah memerintahkan tentaranya untuk selalu siaga menembak sebelum dia mengambil keputusan untuk aksi militer.
"Amerika Serikat yang menjadi pihak pertama yang membawa wahana nuklir strategis ke dekat kita, mesti terlebih dahulu membuat keputusan yang benar dan membuktikan lewat tindakan seandainya mereka ingin meredakan ketegangan di Semenanjung Korea dan mencegah bentrokan militer yang berbahaya," kata Kim seperti dilaporkan KCNA, hari ini.
Pernyataan Kim disampaikan setelah Menteri Pertahanan AS Jim Mattis menyatakan bahwa negaranya akan dengan cepat mengetahui arah peluru kendali Korea Utara ditembakkan dan akan mencegatnya jika rudal-rudal itu bakal menerjang Guam.
"Jika mereka menembak Amerika Serikat, maka itu akan dengan sangat cepat memicu perang," kata Mattis.
Credit antaranews.com