Senin, 16 Mei 2016

Komandan Senior Hizbullah Dilaporkan Tewas di Suriah


Komandan Senior Hizbullah Dilaporkan Tewas di Suriah 
 Ilustrasi pasukan Hizbullah (Reuters/Ali Hashisho)
 
Jakarta, CB -- Komandan tertinggi Hizbullah, Mustafa Badreddine, dilaporkan tewas pekan ini dalam sebuah serangan di Suriah. Tewasnya Badreddine merupakan pukulan terbesar bagi kelompok militan yang didukung oleh Iran sejak pemimpin militer mereka tewas pada 2008 lalu.

Badreddine, 55, merupakan salah satu pejabat tertinggi Hizbullah. Pemerintah Amerika Serikat menyebut Badreddine adalah tokoh yang bertanggung jawab atas operasi militer Hizbullah di Suriah yang memerangi pasukan Presiden Bashar al-Assad.


Dilaporkan Reuters pada Jumat (13/5), Hizbullah menyatakan bahwa Badreddine tewas dalam ledakan yang menargetkan salah satu pos di dekat bandara di Damaskus. Hingga kini, penyelidikan masih berlangsung untuk mengetahui penyebab serangan.

Stasiun TV Libanon, al-Mayadeen, sebelumnya melaporkan bahwa Badreddine tewas dalam serangan yang dilakukan Israel.

Belum ada pernyataan resmi dari pemerintah Israel terkait hal ini, namun Israel memang kerap menargetkan kelompok Hizbullah di Suriah selama perang sipil yang sudah berlangsung selama lima tahun di negara itu. "Kami menolak untuk berkomentar," kata juru bicara militer Israel.

Dalam pernyataan Kementerian Keuangan AS yang merinci sanksi terhadap Badreddine tahun lalu, disebutkan bahwa ia dinilai bertanggung jawab atas operasi militer di Suriah sejak 2011. Bersama pemimpin Hizbullah, Sayyed Hassan Nasralah, Badreddine juga disebutkan pernah melakukan pertemuan koordinasi dengan Assad di Damaskus.

Badreddine merupakan saudara ipar komandan militer Hizbullah, Imad Moughiniyah dan salah satu anggota Hizbullah yang didakwa oleh Pengadilan Khusus Libanon yang didukung PBB atas pembunuhan seorang negarawan, Rafik al Hariri pada 2005.

Dia dijatuhi hukuman mati di Kuwait atas tindakannya dalam serangan bom pada 1983. Badreddine kemudian melarikan dari penjara di Kuwait setelah Irak, yang saat itu dipimpin Saddam Hussein, menginvasi pada 1990.

Selama bertahun-tahun, Badreddine menjadi dalang operasi militer untuk melawan Israel dari Libanon dan sejumlah negera lainnya. Ia selalu berhasil lolos dari upaya penangkapan yang dilakukan sejumlah negara Arab dan pemerintah Barat dengan melakukan operasi secara rahasia.

Kementerian Keuangan AS juga menyebutkan Badreddine merupakan pemimpin serangan darat Hizbullah di kota al-Qusayr, Suriah pada Februari 2013. Serangan ini dinilai penting karena Hizbollah berhasil mengalah pemberontak Suriah di daerah perbatasan Suriah-Libanon.

Sekitar 1.200 pejuang Hizbullah diperkirakan telah tewas dalam konflik di Suriah, termasuk pejuang terkemuka, Samir Qantar dan Jihad Moughniya, anak Imad Moughniyah, yang tewas dalam serangan terpisah yang dilakukan Israel tahun lalu.

Hizbullah menuduh Israel menewaskan Moughniyah pada 2008, dalam sebuah serangan bom di Damaskus.




Credit  CNN Indonesia