Senin, 01 Februari 2016

Selesai 2019, Pemerintah Sambungkan Rel di Sumatera 1.520 Km


Selesai 2019, Pemerintah Sambungkan Rel di Sumatera 1.520 Km 
 
Jakarta -Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sedang dan akan mengembangkan jaringan rel kereta di Pulau Sumatera. Kemenhub akan menyambungkan kota/kabupaten hingga pelabuhan di Sumatera dengan jaringan kereta.

Jaringan kereta tersebut akan menghubungkan rel baru dan rel lama yang sudah ada. Ditargetkan, semua provinsi di Pulau Sumatera bisa disambungkan oleh jaringan kereta paling lambat 2019.

"Kalau dana ada maka 2019 selesai," kata Dirjen Perkeretaapian, Kemenhub, Hermanto Dwiatmoko dalam wawancara di Jakarta pekan lalu.

Untuk menyambungkan jaringan kereta di Sumatera, Kemenhub akan membangun rel baru sepanjang 1.520 kilometer (km).

Total kebutuhan dana mencapai Rp 77,62 triliun. Pembangunan akan dibiayai oleh APBN dan pinjaman dari Jepang. Bila dilihat nilai pembangunan jaringan rel di Sumatera hampir setara dengan investasi pembangunan jaringan kereta cepat Jakarta-Bandung sepanjang 142 km, dengan nilai investasi US$ 5,5 miliar atau sekitar Rp 77 triliun (asumsi US$ 1 = Rp 14.000).

"Kalau di Sumatera ditotal ada 1.520 km. Itu bangun (jaringan baru) yang missing link," tambahnya.

Pembangunan jaringan baru tersebut nantinya akan menyambungkan rel di Lhokseumawe-Besitang 248 km, Besitang-Binjai (reaktivasi) 85 km, Rantauprapat-Duri-Dumai 249 km, Duri-Pekanbaru 90 km, Pekanbaru-Muaro 164 km, Muaro-Muaro Kalaban 26 km, Pekanbaru-Jambi 350 km, Jambi-Kertapati 218 km, dan Kertapati-Prabumulih (jalur ganda) 90 km.

"Setidaknya kita mulai bertahap. Tahun ini kita selesaikan Besitang-Binjai itu 85 km. Itu baru selesai 30 km. Baru tahun kemarin dimulai dan kalau lancar akhir tahun ini selesai. Kemarin juga tandatangan di depan Presiden untuk kontrak stasiun Dumai, mulai dari Riau," sebutnya.

Tidak hanya menghubungkan antar kota dan antar provinsi, jaringan kereta baru ini akan menyambungkan daerah dengan pelabuhan seperti Pelabuhan Tanjun Api-api di Sumatera Selatan, Pelabuhan Kuala Tungkal di Jambi, Kuala Enok di Riau.

"Tanjung Api-api, di Jambi ada Kuala Tungkal, kemudian Kuala Enok itu bisa nyambung. Ini angkut barang dari Tengah ke pelabuhan. Kalau di barat pelabuhan hanya Padang," sebutnya.

Bila jaringan kereta ini tuntas, Hermanto mengaku ada dampak ekonomi dan pembangunan yang akan muncul dalam jangka panjang.

"Ada dampak jangka panjang untuk daerah itu. Memang bangun ini semua nggak feasible tapi secara makro ekonomi dan pengembangan wilayah bagus," ujarnya.



Credit  Detikfinance