Pesawat pembom Tiongkok H-6 mulai
memperkuat Angkatan Udara Tiongkok, pada 1960. Bomber H-6 adalah pesawat
pembom Tu-16 Badger, yang dibangun Tiongkok dibawah lisensi Uni Soviet.
Tiongkok kemudian mengembangkan H-6 menjadi lebih dari 10 varian,
seperti H-6A dan H-6E yang mampu membawa senjata nuklir, H-6H dan H-6M
membawa rudal jelajah udara ke darat. H-6K adalah varian terbaru dari
bomber Tiongkok.
Produsen penerbangan Tiongkok, Xi'an
Aircraft Industrial Corporation (XAC) meembangun H-6 dibawah lisensi
Uni Soviet, pada akhir era 1950-an. Awalnya, H-6 merupakan bomber
konvensional yang membawa bom jatuh, kemudian Tiongkok mengembangkan
menjadi beberapa varian. Pembangun H-6 diperkirakan selesai pada 1968,
dan satelit mata-mata Amerika Serikat mendapatkan foto bahwa Tiongkok
mengadakan latihan H-6 pada Agustus 1971. janes.com
Pesawat pembom H-6 termasuk bomber
jarak menengah. Pembom ini mempunyai daya jelajah hingga 6.000 km dengan
kecepatan jelajah 768 km/jam. Radius tempur bomber ini mencapai 1.800
km. H-6 dapat melaju hingga kecepatan maksimum 1.050 km/jam dan membawa
persenjataan seberat 9 ton atau 9.000 kg. Untuk pertahanan diri, H-6
dilengkapi dengan 6 atau 7 kanon 35 mm. Dua kanon di sirip belakang, dua
di badan, dua di ekor, beberapa H-6 dilengkapi kanon pada hidung
pesawat. chinanews.com
Pembom H-6 menggunakan dua mesin
turbojet Xian WP8, yang merupakan mesin Tupolev Tu-16, yang diproduksi
di Tiongkok, di bawah lisensi. Dengan meningkatnya teknologi rudal
jelajah udara ke darat atau rudal jelajah anti kapal, peran H-6 sebagai
bomber yang membawa bom nuklir menjadi berkurang. H-6K, varian terakhir
dari H-6, dapat membawa rudal jelajah anti-kapal YJ-12 atau rudal udara
ke darat CJ-10A. Rudal-rudal jelajah ini memiliki jangkauan 400 km
hingga 2.400 km. military.china.com.cn
Varian terakhir bomber Tiongkok,
H6-K menggunakan dua mesin turbofan Saturn D-30KP-2, sehingga mampu
menjelajah lebih jauh. H6-K mempunyai radius tempur 3.500 km, hampir dua
kali lipat dibanding bomber varian pertama, H-6. Dengan radius tempur
sejauh itu dan jangkauan rudal jelajah CJ-10A hingga 2.000 km lebih,
maka rudal tersebut dapat mencapai sasaran sejauh 5.500 km lebih,
seperti Jepang, Malaysia, Filipina, Vietnam, Guam. Bahkan Hawaii,
Alaska, dan Moskow, juga dapat dijangkau tanpa meninggalkan zona
pertahanan udara. deagel.com
H6-K juga mampu membawa persenjataan
lebih banyak dibanding varian sebelumnya, yaitu 12.000 kg atau 12 ton.
Meriam di belakang pesawat sudah menggunakan sistem elektronik sehingga
mengurangi jumlah awak pesawat. Pesawat pembom H-6K sudah dilengkapi
dengan kursi lontar. Peningkatan juga dilakukan pada avionik, radar
pencarian dan penyerangan, sistem navigasi, pengendalian penembakan
rudal, dan persenjataan yang semakin presisi. topwar.ru
Credit
tempo.co