Rabu, 03 Februari 2016

AS Akan Anggarkan Rp95 Triliun untuk Perangi ISIS


AS Akan Anggarkan Rp95 Triliun untuk Perangi ISIS  
Pemerintah Barack Obama akan mengupayakan peningkatan anggaran pertahanan Amerika Serikat di tahun 2017 untuk peperangan melawan ISIS di Suriah dan Irak. (Reuters/Lucas Jackson )
 
Jakarta, CB -- Pemerintah Barack Obama akan mengupayakan peningkatan anggaran pertahanan Amerika Serikat di tahun 2017 untuk peperangan melawan ISIS di Suriah dan Irak.

Hal ini disampaikan pejabat AS yang enggan disebut namanya kepada Reuters, Senin (1/1). Hal ini juga sekaligus menunjukkan rencana peningkatan serangan udara AS terhadap ISIS.

Sumber Reuters mengatakan, untuk anggaran pertahanan 2017 pemerintah Obama meminta tambahan US$7 miliar atau lebih dari Rp95 triliun untuk melawan ISIS. Anggaran ini 35 persen lebih besar dibanding permintaan tahun sebelumnya kepada Kongres.

Rencananya Menteri Pertahanan AS Ash Carter pada Selasa (2/2) akan mengungkapkan prioritas pengeluaran Pentagon tahun 2017 dengan anggaran sebesar US$583 miliar di Washington.

Gedung Putih pada 9 Februari mendatang akan merilis pengajuan anggaran Obama untuk tahun fiskal 2017 yang dimulai pada 1 Oktober.

Rencana peningkatan anggaran pertahanan untuk memerangi ISIS menegaskan upaya AS dalam menggencarkan serangan terhadap ISIS di Suriah dan Irak.

Carter akhir bulan ini mengundang menteri pertahanan dari 26 negara anggota koalisi anti-ISIS untuk rapat di Brussels. Dia meminta kontribusi lebih besar dari negara-negara tersebut.

Selain membahas ISIS, sumber Reuters mengatakan, Carter pada Selasa waktu setempat juga akan menjabarkan soal peningkatan anggaran untuk memastikan dukungan Eropa terhadap penentangan intervensi Rusia di Ukraina dan mempertahankan kepentingan politik AS di China dan Rusia.

Peningkatan anggaran juga akan digunakan untuk mendanai pengembangan mesin pengebom baru Angkatan Udara AS yang tendernya dimenangkan oleh Northrop Grumman Corp. Rencananya senjata baru ini akan menggantikan kapal selam kelas-Ohio yang bisa membawa senjata nuklir.

AS juga akan mulai mengganti armada rudal balistik nuklir antarbenua, berdasarkan laporan sumber Reuters.

Peningkatan anggaran juga diperlukan untuk pengeluaran di beberapa prioritas kunci, termasuk keamanan siber, perang elektronik dan meningkatkan keamanan satelit AS.


Credit  CNN Indonesia