Kamis, 03 Desember 2015

Penembakan Massal Lagi di AS, 14 Orang Tewas


Penembakan Massal Lagi di AS, 14 Orang Tewas 
 Ilustrasi (Getty Images)
 
Jakarta, CB -- Penembakan massal lagi-lagi terjadi di Amerika Serikat, kali ini terjadi di sebuah fasilitas untuk penyandang cacat di San Bernardino, California. Diduga ada tiga orang pelaku yang menembaki puluhan orang dalam peristiwa itu, menewaskan belasan di antaranya.

Insiden ini terjadi Rabu (2/12) waktu setempat di Inland Regional Center, sebuah fasilitas perawatan bagi para penyandang cacat. Saksi mengatakan, pelaku berjumlah satu-tiga orang, menggunakan senapan laras panjang, diduga AK-47, menyerbu tempat itu sekitar pukul 11 siang waktu setempat.


Hingga saat ini para pelaku masih diburu polisi dan lokasi tersebut ditutup aksesnya. Polisi belum memastikan apakah ini tindakan terorisme atau bukan.

Dalam konferensi pers usai insiden, seperti dikutip CNN, polisi mengatakan setidaknya 14 orang tewas dalam insiden tersebut. Sementara ada sedikitnya 14 orang lainnya yang terluka tembak. Mereka yang terluka langsung dilarikan ke rumah sakit.

Saksi melihat para pelaku memasuki mobil SUV hitam setelah melancarkan aksinya dan kabur. Polisi dan tim SWAT yang datang langsung menyisir kompleks tersebut.

Tim penjinak bom juga diturunkan setelah ditemukan paket mencurigakan di fasilitas tersebut. Belum diketahui apakah paket itu mengandung bahan peledak atau tidak, namun polisi juga menurunkan robot untuk menanganinya.

Polisi meyakini para pelaku juga mengenakan rompi anti peluru, seperti disampaikan juru bicara kepolisian San Bernardino, Sersan Vicki Cervantes.

Menurut situs Facebooknya, fasilitas penyandang cacat itu melayani lebih dari 30 ribu orang dengan masalah perkembangan. Sebanyak 670 staf terdapat di tempat itu.

Presiden AS Barack Obama telah diberitahu soal insiden ini, namun belum ada pernyataan dari Gedung Putih. Kandidat calon presiden dari Partai Demokrat, Hillary Clinton, menuliskan di akun Twitternya "Saya menolak menerima peristiwa ini sebagai hal biasa. Kita harus mengambil tindakan menghentikan kekerasan bersenjata sekarang."

Peristiwa kali ini terjadi kurang dari sepekan setelah penembakan terjadi di klinik medis di Colorado Spring, menewaskan tiga orang. Sebelumnya Oktober lalu, sembilan orang tewas dalam penembakan di sebuah kampus di Oregon. PadaJuni, seorang penembak menewaskan sembilan jemaah gereja kulit hitam di South Carolina.

Credit  CNN Indonesia