Berbeda dengan video eksekusi sebelumnya, kali ini algojo ISIS tidak menggunakan topeng seperti Jihadi John. (Youtube)
Rita Katz, pengamat terorisme dari lembaga SITE, mengatakan korban bernama Haroun. Dalam video yang diambil di Raqqa, Suriah, itu Haroun mengaku mengaku dikirim ke Suriah untuk menjadi mata-mata.
Adegan selanjutnya, korban berlutut di tepi sebuah danau. Di belakangnya berdiri seorang anggota ISIS yang memegang pisau. Berbeda dengan video eksekusi ISIS sebelumnya, algojo kali ini tidak bertopeng, terlihat jelas wajahnya yang seperti orang Eropa.
Algojo itu berbicara dengan bahasa Rusia sebelum memenggal korbannya, mengancam membunuh Vladimir Putin.
Sementara sumber lain menyebutkan korban bernama Khasiev Magomid, warga Rusia keturunan Chechen yang bekerja untuk FSB. Pejabat senior FSB di Moskow mengatakan bahwa klaim Magomid adalah agen mereka sangat "tidak berdasar".
Korban eksekusi ISIS kali ini disebut sebagai mata-mata Rusia. (Youtube) |
Jika dikonfirmasi, maka ini adalah warga Rusia pertama yang dipenggal oleh ISIS. Belum ada komentar dari pemerintah Rusia terkait video ini.
Rusia menjadi sasaran serangan teror setelah membantu rezim Bashar al-Assad memerangi ISIS di Suriah dan Irak dengan menurunkan pasukan udara. Sebelumnya, sebuah pesawat maskapai Rusia jatuh di Sinai, Mesir, menewaskan 224 orang di dalamnya Oktober lalu.
Dalam majalah propagandanya, Dabiq, ISIS mengatakan awalnya mereka ingin menjatuhkan pesawat maskapai Amerika Serikat, namun mengubah sasarannya setelah Rusia memutuskan mendukung Assad September lalu. Pesawat jatuh diduga akibat ledakan bom di dalam kabin.
Credit CNN Indonesia