Ryamizard juga mengatakan, pihaknya saat ini sudah menegaskan kepada negara-negara ASEAN dan Cina soal posisi Natuna. Ryamizard mengatakan Natuna sendiri sudah diakui milik Indonesia dan tidak bisa diganggu gugat.
"Natuna gak ada masalah, jangan usil, tapi klo salah satu usil nanti ribut lagi, males juga kita," ujar Ryamizard di Kantor Menkopolhukam, Rabu (2/12).
Untuk meningkatkan hubungan diplomasi Indonesia juga merencanakan untuk melakukan patroli bersama dengan Cina. Namun, ia mengakui memang sekitaran Laut Cina Selatan sudah banyak lagi pihak Cina yang melakukan patroli.
"Memang awal dulu ada rencana, sekarang sudah banyak ya biarin aja. Amerika sudah sama Jepang. Kan kita bilang sama Cina, kadang-kadang kita antipati. Saya bilang ini rumah kita bersama. Baik-baik aja," tutup Ryamizard.
Credit REPUBLIKA.CO.ID