BERLIN – Jelang keikutsertaan Jerman
menggempur ISIS di Suriah, ternyata alutsista Jerman terbilang
memprihatinkan, terutama menyoal kekuatan Luftwaffe (Angkatan Udara).
Pasalnya, lebih dari setengah jet pengintai Panavia Tornado yang dimiliki tak layak terbang. Terhitung, Jerman punya 66 jet tempur Tornado Panavia. Tapi 29 di antaranya dinyatakan tak layak mengangkasa.
“Keadaan sistem kekuatan terbang kami masih belum memuaskan, ujar seorang pejabat militer Jerman, Jenderal Volker Wieker, dikutip BBC, Rabu (2/12/2015).
Terkait hal ini, Menteri Pertahanan Jerman, Ursula von der Leyen tetap menyatakan Jerman siap membantu kekuatan koalisi menggempur ISIS di Suriah.
Pasalnya, lebih dari setengah jet pengintai Panavia Tornado yang dimiliki tak layak terbang. Terhitung, Jerman punya 66 jet tempur Tornado Panavia. Tapi 29 di antaranya dinyatakan tak layak mengangkasa.
“Keadaan sistem kekuatan terbang kami masih belum memuaskan, ujar seorang pejabat militer Jerman, Jenderal Volker Wieker, dikutip BBC, Rabu (2/12/2015).
Terkait hal ini, Menteri Pertahanan Jerman, Ursula von der Leyen tetap menyatakan Jerman siap membantu kekuatan koalisi menggempur ISIS di Suriah.
Von der Leyen menyatakan, hanya enam jet tempur Tornado Panavia yang akan diberangkatkan dan keenamnya layak terbang, bersama sebuah Kapal Frigat dan 1.200 personel darat.
“Tiga puluh (jet tempur) Tornado siap beraksi dan kami hanya butuh enam di antaranya. Itu memberikan kami kesempatan yang lebih besar (untuk menyukseskan serangan),” timpal Von der Leyen.
Di sisi lain, keberangkatan “kontingen” Jerman ke Suriah itu juga masih harus menunggu persetujuan parlemen. Sebagaimana halnya Inggris, pemerintah Jerman masih harus menunggu keputusan voting parlemen.
Hari ini, Rabu (2/12/2015), perdebatan tentang perlu tidaknya Jerman ikut menyerang ke Suriah masih berjalan. Pemungutan suara atau voting terkait hal itu, baru akan digelar parlemen pada Jumat, 4 Desember mendatang
Credit Okezone