Kamis, 15 Oktober 2015

MUI Minta Polisi Buru Dalang Rusuh di Aceh Singkil


MUI Minta Polisi Buru Dalang Rusuh di Aceh Singkil Suasana pengamanan usai kerusuhan yang terjadi di Aceh Singkil, Provinsi Aceh. (Dok. Istimewa)
 
Jakarta, CB -- Majelis Ulama Indonesia menyesalkan pembakaran terhadap gereja di Kabupaten Aceh Singkil, Aceh, awal pekan ini. Lembaga para ulama itu pub mendesak kepolisian segera mengungkap dalang peristiwa tersebut.

Pernyataan tersebut secara resmi disampaikan MUI di Jakarta, Rabu (14/10). Pada pengumuman sikap itu, hadir Wakil Sekretaris Jenderal MUI Amirsyah Tambunan, Kepala Bidang Antarumat Beragama Yusnar Yusuf dan Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Persatuan Gereja-gereja di Indonesia Jerry Sumampouw.

Yusnar menuturkan, MUI menghimbau seluruh pihak untuk tenang dan tidak terpancing emosi sesaat. Lebih dari itu, MUI juga meminta seluruh penganut agama untuk mematuhi segala peraturan yang mengatur kerukunan umat beragama.

"Tekunilah agama masing-masing, kondisi pasti akan selalu aman karena tidak ada satu pun agama mengajarkan kekerasan," ujarnya.

Yusnar secara khusus meminta para pemuka agama Islam untuk menghindarkan umat dari konflik antaragama melalui dakwah yang mengejukan. Ia berkata, Islam adalah agama yang sangat menjunjung tinggi toleransi.

Hal yang sama diutarakan Jerry. Ia mengatakan para pemuka agama Kristen, terutama di Aceh Singkil, sudah sejak lama menghimbau umat agar tidak emosional menanggapi isu-isu tertentu.

"Memang sempat pernah ada upaya untuk melawan," ucap Jerry. Ia berkata, sejumlah umat di Sidikalang, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara pernah mewacanakan sweeping terhadap mobil-mobil yang datang dari Aceh. Wacana tersebut akhirnya tidak terlaksana.

Serupa dengan MUI, PGI pun mendorong umat agar lebih rasional dan cerdas dalam membaca informasi seputar peristiwa Aceh Singkil. "Banyak yang provokatif. Tidak boleh ada yang terpengaruh informasi yang beredar di media sosial," ujar Jerry.

Jerry mengatakan, umat sebaiknya mengkonfirmasi kabar-kabar tersebut kepada pimpinan gereja sebagai pihak yang bisa memberikan penjelasan secara obyektif.

Credit  CNN Indonesia