Petugas melakukan penjagaan di wilayah Aceh Singkil. (CNN Indonesia/Dok.Istimewa)
"Warga sudah beraktifitas lagi, anak-anak sudah kembali sekolah. Untuk keamanan, semuanya masih penjagaan." kata Budi kepada CNN Indonesia, Kamis (15/10).
Mengenai penjagaan di wilayahnya itu, Budi menyebut, sekitar delapan kompi petugas kepolisian yang berasal dari Polres Aceh Singkil dan juga Polda Aceh saat ini sedang bertugas untuk menjaga keamanan.
|
Pada Selasa sore, Bupati Aceh Singkil Safriadi Manik sempat menyebut TNI dan kepolisian menerjunkan 300 personel untuk keamanan.
Mengenai ribuan warga yang telah mengungsi ke wilayah Tapanuli Tengah, Budi menjelaskan, pihaknya telah berkoordinasi dengan kepolisian di sana untuk membantu memberikan keamanan kepada para pengungsi.
"Nanti kita akan lihat juga. Yang pasti mereka sudah ditampung di sana, dan sudah ada koordinasi dengan kepolisian setempat," katanya.
Adapun soal puluhan orang yang diperiksa, Budi memastikan, pihaknya masih akan terus melanjutkan pemeriksaan kepada mereka hari ini.
Dia pun memastikan, tiga orang warga yang telah ditetapkan sebagai tersangka, bakal dijerat dengan Pasal 170 KUHP tentang Pengeroyokan dan Pengrusakan.
"Kan ada yang tewas dan terkena luka parah juga. Pastinya, mereka yang melakukan pengrusakan itu akan dikenakan pasal 170. Pagi ini pemeriksaan masih terus dilanjutkan di Polres," ujar Budi.
Rusuh di Aceh Singkil diketahui terjadi pada Selasa siang. Sekelompok massa mendatangi salah satu rumah ibadah dan melakukan pembakaran sambil membawa senjata tajam.
Meski kala itu ada 20 orang petugas kepolisian yang melakukan penjagaan, namun insiden tak dapat dihindari. Tercatat, satu orang warga tewas, enam warga dan satu anggota TNI mengalami luka-luka.
Credit CNN Indonesia