Kamis, 15 Oktober 2015

Dipepet Jet Tempur, Penumpang Pesawat Komersial Heboh


defenseindustrydaily Jet tempur Perancis, Rafela

CB, KOMPAS.com — Sejumlah penumpang pesawat Monarch Airline bernomor penerbangan ZB983 dikagetkan oleh kehadiran sebuah jet tempur di sisi kiri pesawat mereka. Pilot jet tempur tersebut terlihat jelas dari bangku penumpang pesawat Monarch Airline yang terbang dari Madeira, Portugal, ke Birmingham, Inggris.
 
"Pesawat itu tepat berada di samping jendela kami. Sangat dekat sampai terlihat pilotnya juga," kata seorang penumpang, Caroline Regan (71).
Caroline terbang bersama suaminya, Tony. Mereka baru saja pulang dari liburan selama dua minggu di Madeira. Keduanya terbang dari Bandara Funchal pada pukul 10.40 waktu setempat dan duduk di deretan kursi bagian tengah, tepatnya di sisi yang sejajar dengan sayap dan mesin pesawat. Caroline mengaku cukup sering bepergian dengan pesawat. Namun, baru kali ini dia melihat ada pesawat tempur terbang sedekat itu dengan pesawat yang ditumpanginya.
 
Beberapa penumpang lain ikut berdiri dari tempat duduknya untuk mamastikan kehadiran pesawat tempur yang diketahui milik Angkatan Udara Perancis. Beberapa di antara penumpang mengaku panik karena takut terjadi sesuatu dengan pesawat yang mereka tumpangi.
 
Kapten pesawat pun memberitahukan melalui pengeras suara bahwa pesawat tempur yang dilihat para penumpang merupakan jet Rafale milik militer Perancis. Itu merupakan pesawat intai atau mata-mata (recce atau reconaisance).

Pihak Monarch Airline mengungkapkan, jet tempur tersebut sengaja dipanggil karena pesawat ZB983 dari Funchal ke Birmingham yang terbang tanggal 12 Oktober itu sempat keluar dari jalur komunikasi pusat kontrol lalu lintas udara. "Pesawat ZB983 itu sempat keluar dari jalur komunikasi. Pada saat bersamaan, pesawat itu melintasi wilayah udara Perancis. Sesuai prosedur yang berlaku, ketika sebuah pesawat kehilangan kontak, pesawat militer akan diluncurkan untuk meng-intercept pesawat," kata pihak Monarch.
 
Tak lama setelah kehadiran pesawat militer tersebut, komunikasi pesawat komersial dengan pusat kontrol lalu lintas udara kembali normal. Penerbangan dapat dilanjutkan seperti jadwal semua.

Credit  BIRMINGHAM