Pensosbud KBRI Qatar, B. Dharmawan kepada Antara London, Minggu mengatakan SSLN yang berlangsung pada 29 September- 3 Oktober dipimpin Ketua Delegasi Mayor Jenderal Sunindyo, dan dihadiri Gubernur Lemhanas, Prof. Dr. Ir. Budi Susilo Soepandji, D.E.A, yang singgah ke Qatar dalam rangkaian kunjungan ke Aljazair dan Qatar.
Dikatakannya SSLN bertujuan untuk memberi kesempatan kepada para peserta PPSA XX untuk mengenal dan melihat secara langsung tentang strategi, pola dan sistem pembangunan nasional dari negara Qatar, untuk digunakan sebagai pembanding terhadap ketahanan nasional Indonesia.
Melalui program kegiatan SSLN ini, para peserta memiliki kesempatan untuk mempelajari, memahami dan mengkaji hal-hal yang menjadi gambaran kondisi wilayah yang terkait dengan aspek ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan hankam dalam perspektif ketahanan nasional.
Diharapkan dari hasil studi strategis ini bisa memberikan sumbangsih buah pemikiran yang cemerlang dan konstruktif bagi Lemhannas RI dan Indonesia. Dalam kunjungan ke Qatar, PPSA XX melakukan kunjungan ke berbagai kementerian dan institusi strategis di Qatar.
Selain kunjungan ke Kedutaan Besar Republik Indonesia, Delegasi Lemhanas yang berjumlah 44 orang melakukan pertemuan antara lain Kepala Polisi Qatar, Brigadir Jenderal Saad bin Jassim Mohammed Al Khulaifi,Pangab Qatar, Jenderal Ghanim bin Shahen Al Ghanim, Group Chief Officer Ooredoo Qatar, Khalid Ibrahim Al Mahmoud.
Selain itu, PPSA dijamu oleh Royal Guard Qatar dan melakukan kunjungan ke kawasan industri perminyakan dan gas Qatar di Ras Lafan.
Dalam kunjungan ke KBRI Doha, Duta Besar RI, Deddy Saiful Hadi menjelaskan tentang situasi poleksosbud dan hankam Qatar dan dilanjutkan dengan tanya jawab. Peserta PPSA XX juga melakukan acara silaturahin dan melakukan dialog interaktif dengan Diaspora Indonesia di Doha.
Pada pertemuan dengan Kepala Polisi Qatar, Brigadir Jenderal Saad bin Jassim Mohammed Al Khulaifi menyambut baik tawaran Lemhanas untuk mengirim peserta Qatar untuk menghadiri kursus singkat Lemhanas.
Credit ANTARA News