Selasa, 13 Oktober 2015

Gencar Dekati Iran, ESDM Diwanti-wanti Kemenlu


KOMPAS.COM/FABIAN JANUARIUS KUWADO Menteri ESDM Sudirman Said.


JAKARTA, CB – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengaku mendapat pesan dari Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) terkait sanksi embargo Iran yang saat ini belum selesai. Pasalnya, dalam beberapa hari belakangan pemerintah Indonesia gencar melakukan pendekatan dengan Iran untuk menjajaki kerja sama di sektor energi. “Kami menyadari, mendapat satu guidance dari Kemenlu (bahwa) masalah embargo ini belum selesai seluruhnya. Tapi, sambil mereka (Iran) mengurus politiknya, kita memberikan gestur serius kerja sama dengan mereka. (Sebab) Banyak negara lain siap-siap masuk (kerja sama dengan) Iran, kita tidak boleh telat,” jelas Sudirman di Jakarta, Senin (12/10/2015).

Sudirman menuturkan, besok Selasa (13/10/2015) malam, pihaknya akan bertolak ke Iran untuk memperjelas kesempatan kerja sama, baik dengan Iran maupun Oman. Kunjungannya tersebut merupakan tindak lanjut dari pertemuan kedua belah pihak sebelumnya. “Seperti Anda tahu, pada Konferensi Asia-Afrika, Presiden Jokowi dan Presiden Iran bertemu di Jakarta. Kemudian, Presiden Jokowi mengirim Sofyan Djalil waktu itu Menko Perekonomian sebagai high level comission untuk bicara framework besarnya,” sambung Sudirman.

Pertemuan berikutnya terjadi pada saat perhelatan OPEC. Sudirman mengatakan, dalam pertemuannya besok dengan pihak Iran, ada empat fokus kerja sama yang akan dikonkretkan. Salah satu yang menjadi prioritas adalah terkait pasokan crude (minyak mentah) dan produk bahan bakar minyak (BBM). Selain itu, Sudirman menyebut, pihak Iran juga menawarkan gas yang sangat kompetitif untuk industri pupuk RI. “Kemudian mungkin juga aspal. Kita butuh aspal (dalam jumlah) besar, dan aspal mereka sangat baik. Mereka juga tertarik masuk investasi ketenagalistrikan,” ucap Sudirman.


Credit  KOMPAS.com