Kamis, 15 Oktober 2015

Anggota Kelompok Hindu di India Didoktrin Anti-Muslim



Anggota Kelompok Hindu di India Didoktrin Anti-Muslim Jumlah cabang kelompok nasionalis Hindu, RSS, di Bengal Barat diperkirakan akan mencapai 1.200 cabang hingga tahun depan, meningkat dari 650 cabang pada 2013. Namun hingga kini, belum ada angka pasti soal jumlah anggota RSS. (Reuters/Rupak De Chowdhuri)
 
 
Jakarta, CB -- Ketika remaja, Uttam Shaha, seorang warga India, sering mencemooh anggota kelompok Hindu nasionalis Rashtriya Swayamsevak Sangh (RSS), yang bercelana pendek warna coklat tengah berlatih berbaris dan bela diri di depan rumahnya. Seperti warga India pada umumnya, Shaha menilai RSS sebagai kelompok pinggiran.

Sekarang, di usia 43 tahun, Shaha merupakan anggota baru RSS di Kolkata, ibu kota negara bagian Bengal Barat. Dia bergabung bersama sekitar 50 relawan untuk pertemuan indoktrinasi pada tahun lalu di markas RSS di Kolkata.

Pertemuan yang berlangsung ketika senja, dihadiri puluhan anggota RSS yang duduk bersila di atas karpet pudar di depan patung Bharat Mata, dewi yang merepresentasikan India.

Ramapada Pal, kepala pendeta lokal di RSS, menyerukannya pentingnya pesan supremasi Hindu. Setiap orang harus mengakui "superioritas kerajaan Hindu," katanya.


"Jika seorang Muslim yang tinggal di India lebih memilih Tuhan mereka dibanding India, lalu mengapa dia harus diizinkan untuk tinggal di negara kita? Negara ini milik umat Hindu," kata Pal, dikutip dari Reuters, Senin (13/10).

RSS mengklaim keanggotaannya makin berkembang. Sekretaris Jenderal Gabungan RSS, Dattatreya Hosabale, memprediksi jumlah cabang RSS di Bengal Barat akan mencapai 1.200 cabang hingga tahun depan, meningkat dari 650 cabang pada 2013. Namun hingga kini, belum ada angka pasti soal jumlah anggota RSS.

Pesan yang diserukan kelompok itu dinilai memiliki pengaruh tertentu di Bengal Barat, yang berbatasan dengan Bangladesh. Masuknya imigran Bangladesh meningkatkan jumlah populasi Muslim, yang kini mencapai 27 persen dari total populasi di Bengal Barat, menurut pejabat kementerian dalam negeri yang tidak ingin dipublikasikan namanya.

Di wilayah tersebut, umat Hindu tetap mayoritas, tetapi populasi mereka menurun sebesar 2,2 persen, jika dibandingkan data sensus pada 2001 dan 2011.

Rahul Sinha, kepala Bharatiya Janata Party (BJP), partai yang dipimpin Perdana Menteri India, Narenda Modi, menyatakan bahwa RSS tengah "memimpin kekuatan penuh dalam perang untuk memenangkan jiwa Hindu kuno India."

"Muslim yang datang dari Bangladesh dan berpesta dengan sumber daya kami. Masjid dan madrasah baru dibentuk di setiap sudut jalan," kata Sinha.

Shaha, yang dulu sempat mencemooh RSS, menyatakan dia berbalik mendukung RSS pda Juli lalu setelah keponakannya menikah dengan seorang Muslim dan masuk Islam. Hal itu menurutnya mempermalukan nama baik keluarga.

"Saya harus melindungi akar Hindu saya yang terancam," katanya.

Shaha mengungkapkan bahwa RSS ingin membujuk kembali keponakannya untuk memeluk Hindu, tetapi upaya tersebut terhalang karena sang keponakan mengancam akan melaporkan keluarganya ke polisi jika kehidupan pribadinya diusik.

Shaha memaparkan dia akan berkampanye untuk BJP dalam pemilu kota tahun ini, dan siap melakukan hal yang sama dalam pemilu negara tahun depan.

"Misi saya adalah untuk membuat India sebagai bangsa Hindu," katanya.


Credit  CNN Indonesia