BOGOR, CB - Staf Ahli Menteri Energi
dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bidang Investasi dan Produksi Agus Budi
Wahyono mengatakan, Indonesia kembali menjadi anggota Organization of
Petroleum Exporting Countries (OPEC) atau Organisasi Negara-Negara
Pengekspor Minyak.
"Indonesia sudah menjadi anggota penuh OPEC," katanya di Bogor, Senin (7/9/2015).
Ia mengatakan, hal ini akan memudahkan Indonesia dalam membeli minyak bumi dari negara lain.
"Indonesia kan sekarang ini kesulitan membeli crude (minyak bumi) kan, harganya berbeda-beda. Dengan masuk OPEC, pak menteri (Menteri ESDM) mengatakan bahwa OPEX itu dari eksportir minyak ya sehingga kalau kita bisa masuk ke situ, kita langsung kepada penjual kan. Harganya lebih baik," ujarnya.
Ia mengatakan kebutuhan minyak bumi khususnya bahan bakar minyak (BBM) dalam negeri masih ditopang dengan mengimpor.
Sementara, kegiatan eksplorasi dalam negeri belum dapat langsung menghasilkan minyak bumi sehingga membeli dari negara pengekspor minyak bumi menjadi salah satu upaya untuk mencukupi kebutuhan dalam negeri.
"Dengan bertambah kendaraan kebutuhan minyak meningkat, sementara eksplorasi kan tidak sehari dua hari, mungkin butuh waktu 7-8 tahun baru bisa (menghasilkan)," katanya.
Sebelumnya, Menteri ESDM, Sudirman Said mengatakan meski sudah menjadi negara pengimpor BBM, Indonesia tetap berkepentingan dengan keberadaan OPEC.
"Sebagai pembeli, Indonesia tidak boleh jauh-jauh dari penjual, karena bakal tidak bisa ambil keuntungan. Kalau kita bergaul dan bertemu secara teratur, maka kita makin dekat dengan pasar," katanya, Jakarta, Kamis (7/5).
Ia mengatakan kedekatan dengan pasar juga menghilangkan peran mafia migas yang memanfaatkan celah antara pembeli dan penjual yang cukup lebar.
"Indonesia sudah menjadi anggota penuh OPEC," katanya di Bogor, Senin (7/9/2015).
Ia mengatakan, hal ini akan memudahkan Indonesia dalam membeli minyak bumi dari negara lain.
"Indonesia kan sekarang ini kesulitan membeli crude (minyak bumi) kan, harganya berbeda-beda. Dengan masuk OPEC, pak menteri (Menteri ESDM) mengatakan bahwa OPEX itu dari eksportir minyak ya sehingga kalau kita bisa masuk ke situ, kita langsung kepada penjual kan. Harganya lebih baik," ujarnya.
Ia mengatakan kebutuhan minyak bumi khususnya bahan bakar minyak (BBM) dalam negeri masih ditopang dengan mengimpor.
Sementara, kegiatan eksplorasi dalam negeri belum dapat langsung menghasilkan minyak bumi sehingga membeli dari negara pengekspor minyak bumi menjadi salah satu upaya untuk mencukupi kebutuhan dalam negeri.
"Dengan bertambah kendaraan kebutuhan minyak meningkat, sementara eksplorasi kan tidak sehari dua hari, mungkin butuh waktu 7-8 tahun baru bisa (menghasilkan)," katanya.
Sebelumnya, Menteri ESDM, Sudirman Said mengatakan meski sudah menjadi negara pengimpor BBM, Indonesia tetap berkepentingan dengan keberadaan OPEC.
"Sebagai pembeli, Indonesia tidak boleh jauh-jauh dari penjual, karena bakal tidak bisa ambil keuntungan. Kalau kita bergaul dan bertemu secara teratur, maka kita makin dekat dengan pasar," katanya, Jakarta, Kamis (7/5).
Ia mengatakan kedekatan dengan pasar juga menghilangkan peran mafia migas yang memanfaatkan celah antara pembeli dan penjual yang cukup lebar.
Credit KOMPAS.com