Portal Berita Tentang Sains, Teknologi, Seni, Sosial, Budaya, Hankam dan Hal Menarik Lainnya
Selasa, 26 Maret 2019
Balas Dendam, Israel Bombardir Kantor Pemimpin Hamas Haniyeh
TEL AVIV - Pesawat-pesawat jet tempur Israel membombardir kantor pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Gaza. Serangan udara ini sebagai balas dendam atas serangan roket yang menghancurkan rumah keluarga di timur laut Tel Aviv, yang menyebabkan tujuh orang terluka.
Pemboman
ini berlangsung Senin malam. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) pada
Selasa (26/3/2019) mengatakan bangunan yang dibom pernah ditargetkan
dalam kampanye pemboman Israel 2012 dengan nama sandi "Cloud Pillar".
Bangunan itu secara teratur digunakan oleh para petinggi Hamas untuk mengadakan pertemuan militer.
Serangan
terhadap kantor Haniyeh awalnya dilaporkan jaringan radio Hamas.
Haniyeh sendiri sudah pergi bersembunyi sejak hari Senin untuk
mengantisipasi serangan pembalasan Israel.
Dalam pernyataan
tertulis, pemimpin Hamas tersebut mengatakan rakyat Palestina tidak akan
menyerah."Dan akan mengadang musuh," katanya.
Setelah membom
kantor Haniyeh, IDF melalui Twitter menertawakan Haniyeh. "Apa yang Anda
lakukan di kantor Anda setiap hari? Kirim email? Buat spreadsheet? Lakukan panggilan telepon ?," ledek IDF.
"Pemimpin
Hamas Ismail Haniyeh menggunakan kantornya untuk memimpin organisasi
teroris brutal dalam perang agresi melawan Israel. Kami baru saja
menghancurkan kantornya," lanjut IDF mengonfirmasi serangan udaranya.
IDF
menambahkan, jet-jet tempur dan helikopter Israel juga menargetkan
markas intelijen militer Hamas dan kantor-kantor layanan keamanan
internal di Gaza.
"Konteks serangan ini; Tadi malam, Hamas
menembakkan roket 75 mil ke Israel. Roket itu menghancurkan sebuah rumah
dan melukai tujuh orang, termasuk anak-anak. Kami akan mempertahankan
rumah kami," lanjut IDF via akun Twitter-nya, @IDF.
Militan Palestina menanggapi serangan udara itu dengan meluncurkan roket
di kota-kota Israel di dekat perbatasan Gaza. Beberapa menit setelah
IDF mengonfirmasi pemboman terhadap kantor Haniyeh, sirene serangan
udara terdengar di seluruh Israel selatan.
Sebenarnya tidak ada
kelompok yang mengklaim serangan roket yang menghancurkan rumah keluarga
di timur laut Tel Aviv, Israel tengah, Senin dini hari kemarin. Namun,
para pejabat Israel tetap menyalahkan Hamas sebagai pihak yang
mengendalikan wilayah Jalur Gaza.
Serangan itu memicu kemarahan
para petinggi Israel, termasuk Perdana Menteri Benjamin Netanyahu yang
sedang lawatan ke Amerika Serikat (AS). Tel Aviv merespons dengan
memanggil tentara cadangan dan mengerahkan pasukan brigade dan
infanteri, sebelum meluncurkan serangan udara pada Senin.
Ketika
serangan udara diperintahkan, PM Netanyahu mempercepat lawatannya di
Washington untuk bergegas pulang ke Israel. Sebelum meninggalkan AS,
Netanyahu menyaksikan Presiden AS Donald Trump menandatangani deklarasi
yang mengakui kedaulatan Israel atas Dataran Tinggi Golan. Wilayah
Suriah itu dianeksasi Israel dalam Perang Enam Hari 1967.
Trump mengutuk serangan roket asal Gaza dan menyuarakan dukungannya pada Israel untuk mempertahankan diri.