ISLAMABAD
- Pemerintah Amerika Serikat (AS) melalui kedutaan besarnya di
Islamabad mengatakan bahwa Washington sedang menyelidiki klaim bahwa
Pakistan menggunakan jet tempur F-16 untuk menembak jatuh pesawat jet
tempur MiG-21 India. Jika klaim itu benar, maka Islamabad melanggar
perjanjian perdagangan peralatan militer Washington yang hanya
membolehkan penggunaan jet tempur AS untuk misi kontra-terorisme.
"Kami mengetahui laporan ini dan mencari lebih banyak informasi," kata Kedutaan AS melalui seorang juru bicara seperti dikutip Reuters, Senin (4/3/2019). "Kami menanggapi semua dugaan penyalahgunaan dengan sangat serius," lanjut Kedutaan AS.
Pakistan dan India sama-sama melakukan misi pemboman udara Rabu pekan lalu, di mana jet tempur MiG-21 India ditembak jatuh di atas wilayah Kashmir dan pilotnya ditangkap militer Pakistan. Namun, India juga mengklaim menembak jatuh jet tempur F-16 Pakistan dengan jet tempur MiG-21.
"Kami mengetahui laporan ini dan mencari lebih banyak informasi," kata Kedutaan AS melalui seorang juru bicara seperti dikutip Reuters, Senin (4/3/2019). "Kami menanggapi semua dugaan penyalahgunaan dengan sangat serius," lanjut Kedutaan AS.
Pakistan dan India sama-sama melakukan misi pemboman udara Rabu pekan lalu, di mana jet tempur MiG-21 India ditembak jatuh di atas wilayah Kashmir dan pilotnya ditangkap militer Pakistan. Namun, India juga mengklaim menembak jatuh jet tempur F-16 Pakistan dengan jet tempur MiG-21.
Pakistan telah menyerahkan kembali pilot India yang ditangkap pada hari Jumat sebagai langkah nyata untuk mewujudkan perdamaian.
Pakistan sendiri membantah telah menggunakan jet tempur F-16 selama pertempuran udara dengan pesawat tempur India. Namun, Islamabad belum bersedia mengungkap pesawat tempur apa yang digunakannya. Laporan lain dari seorang pensiunan militer Pakistan mengklaim jet tempur JF-17 yang dirancang China adalah pesawat yang menjatuhkan jet tempur MiG-21 India.
Pakistan memiliki sejarah panjang dalam membeli perangkat keras militer AS, terutama pada tahun-tahun setelah 2001 ketika Islamabad dipandang sebagai mitra utama dalam perang melawan teror oleh koalisi pimpinan AS.
Pakistan membeli beberapa pesawat F-16, yang diproduksi oleh Lockheed Martin Corp AS, sebelum hubungan memburuk dan AS menghentikan penjualan peralatan militer bersubsidi pada 2016.
Tidak jelas apa yang sebenarnya disebut sebagai "perjanjian pengguna akhir" yang membatasi Pakistan untuk menggunakan jet tempur AS untuk serangan ofensif terhadap negara lain. "Pemerintah AS tidak mengomentari atau mengonfirmasi investigasi yang masih menunggu," imbuh Kedutaan AS di Islamabad.
Pakistan sendiri membantah telah menggunakan jet tempur F-16 selama pertempuran udara dengan pesawat tempur India. Namun, Islamabad belum bersedia mengungkap pesawat tempur apa yang digunakannya. Laporan lain dari seorang pensiunan militer Pakistan mengklaim jet tempur JF-17 yang dirancang China adalah pesawat yang menjatuhkan jet tempur MiG-21 India.
Pakistan memiliki sejarah panjang dalam membeli perangkat keras militer AS, terutama pada tahun-tahun setelah 2001 ketika Islamabad dipandang sebagai mitra utama dalam perang melawan teror oleh koalisi pimpinan AS.
Pakistan membeli beberapa pesawat F-16, yang diproduksi oleh Lockheed Martin Corp AS, sebelum hubungan memburuk dan AS menghentikan penjualan peralatan militer bersubsidi pada 2016.
Tidak jelas apa yang sebenarnya disebut sebagai "perjanjian pengguna akhir" yang membatasi Pakistan untuk menggunakan jet tempur AS untuk serangan ofensif terhadap negara lain. "Pemerintah AS tidak mengomentari atau mengonfirmasi investigasi yang masih menunggu," imbuh Kedutaan AS di Islamabad.
Pada
hari Kamis, para pejabat India menunjukkan bukti puing-puing rudal
buatan AS yang hanya dapat ditembakkan dari jet F-16. Puing-puing rudal
itu merupakan bukti pemboman udara oleh militer Pakistan di perbatasan
Kashmir pada hari Rabu. Puing rudal itu pula yang dijadikan bukti oleh
New Delhi bahwa Islamabad menggunakan jet tempur F-16 dalam pertempuran
udara.
Di Kashmir yang dikelola India, pasukan New Delhi menembak mati dua gerilyawan pada hari Minggu setelah pertempuran tiga hari yang juga menewaskan lima personel pasukan keamanan India. Kematian itu menambah total korban tewas dalam konflik Kashmir menjadi 25 orang dalam dua minggu terakhir.
Serangan anti-militan diluncurkan India setelah kelompok militan yang berbasis di Pakistan, Jaish-e-Mohammed menewaskan 40 polisi paramiliter India dalam sebuah bom bunuh diri pada 14 Februari.
Di Kashmir yang dikelola India, pasukan New Delhi menembak mati dua gerilyawan pada hari Minggu setelah pertempuran tiga hari yang juga menewaskan lima personel pasukan keamanan India. Kematian itu menambah total korban tewas dalam konflik Kashmir menjadi 25 orang dalam dua minggu terakhir.
Serangan anti-militan diluncurkan India setelah kelompok militan yang berbasis di Pakistan, Jaish-e-Mohammed menewaskan 40 polisi paramiliter India dalam sebuah bom bunuh diri pada 14 Februari.
Credit sindonews.com