Rabu, 20 Maret 2019

AS Sebut Rudal Iran Destabilisasi Timur Tengah


Rudal Iran
Rudal Iran

AS mengatakan rudal Iran menaikkan risiko perlombaan senjata regional.



CB, JENEWA -- Pejabat tinggi pengendalian senjata Amerika Serikat, Selasa (19/3), mengatakan program rudal Iran membuat ketidakstabilan di Timur Tengah. Selain itu, rudal Iran menaikkan risiko perlombaan senjata regional melalui persediaan senjata seperti itu bagi kelompok-kelompok bersenjata di Lebanon dan Yaman.

Presiden AS Donald Trump menuding Iran melanggar resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) dengan melakukan percobaan rudal balistik dan meluncurkan dua satelit sejak Desember. "Program roket Iran merupakan penyumbang kunci atas meningkatnya ketegangan dan ketidakstabilan di kawasan, meningkatnya risiko perlombaan senjata regional," kata Asisten Menteri Luar Negeri untuk urusan Pengendalian, Verifikasi dan Pemenuhan Senjata Yleem Poblete dalam pidato di konferensi perlucutan senjata yang disponsori PBB.

"Iran harus segera menghentikan semua kegiatan terkait rancangan rudal balistik yang bisa digunakan sebagai senjata nuklir, dan menahan perebakan misil dan teknologi roket untuk kelompok teror ataupun tokoh-tokoh non-pemerintah," katanya dengan menceladukungan Iran terhadap gerakan Houthi di Yaman dan Hizbullah di Lebanon.

Dia mengatakan Iran menyediakan rudal balistik bagi Houthi yang menembakkannya ke Arab Saudi dan sistem pesawat tak berawak bagi kelompok Houthi agar mampu melakukan serangan dengan sasaran daratan di Arab Saudi serta Uni Emirat Arab. "Kami berkomitmen secara aktif melawan perebakan rudal balistik regional Iran dan pengirimannya yang di luar hukum," ia menambahkan.

Poblete mendesak semua negara yang bertanggung jawab melaksanakan resolusi DK-PBB mengenai pengetatan pengiriman teknologi terkait roket ke Iran. Dia lebih lanjut juga menuduh Iran memburu bahan-bahan farmasi untuk tujuan penyerangan, tetapi tidak menjabarkannya.

Seorang diplomat Iran memanfaatkan kesempatan tersebut untuk menampik pidatonya dengan mengatakan murah, tidak profesional, palsu, tidak rasional dan menyedihkan, serta menuduh AS menyabot forum Jenewa.




Credit  republika.co.id