Amerika akan menarik semua staf kedutaan dari Venezuela akhir pekan ini.
CB,
WASHINGTON -- Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) menyatakan,
warga Amerika di Venezuela harus lebih mempertimbangkan meninggalkan
negara itu. Pejabat juga berusaha memfasilitasi pengaturan perjalanan
bagi warga AS, yang ingin pergi dari situasi yang semakin berbahaya dan
tidak stabil di Caracas.
"Kami sedang mengejar semua opsi yang memungkinkan untuk mengamankan
opsi perjalanan bagi warga AS," kata Wakil Juru Bicara Departemen Luar
Negeri, dilansir di
USA Today, Rabu (13/3).
Palladino
membuat pernyataan beberapa jam setelah Menteri Luar Negeri AS, Mike
Pompeo mengumumkan Amerika akan menarik semua staf kedutaan AS yang
tersisa dari Venezuela akhir pekan ini. Pompeo mengatakan, kondisi di
Caracas mengerikan dan mengancam keselamatan diplomat Amerika.
Venezuela
telah mengalami pemadaman listrik besar-besaran sejak Kamis pekan lalu.
Kondisi ini memperburuk krisis ekonomi yang sudah tidak stabil dan
kekurangan pangan yang merajalela.
"Keputusan ini
mencerminkan situasi yang memburuk di Venezuela, serta kesimpulan bahwa
kehadiran staf diplomatik AS di kedutaan telah menjadi kendala pada
kebijakan AS," kata Pompeo dalam pernyataan.
Terkait
pernyataan Pompeo, diplomatik Amerika di Venezuela mewakili kendala
kebijakan AS, telah memicu spekulasi baru tentang kemungkinan intervensi
militer AS. Sebuah langkah yang disebutkan Presiden AS, Donald Trump
berulang kali merupakan pilihan yang kemungkinan akan diambil.
Pada
briefing Selasa sore, Utusan Khusus AS untuk Venezuela Elliott Abrams,
tidak mengatakan bagaimana kebijakan AS terhambat dengan memiliki staf
kedutaan di Caracas. Ketika ditanya apakah itu petunjuk aksi militer
Amerika di Venezuela, Abrams menyampaikan, "Tidak ada yang berubah. Kami
terus mengatakan, karena itu benar, semua opsi ada di atas meja".
Abrams
mengungkapkan, Pompeo membuat keputusan menarik staf kedutaan AS yang
tersisa Senin malam, karena kekhawatiran mereka akan kehabisan air dan
bahan bakar sebab generator telah digunakan untuk listrik selama
pemadaman massal.
"Saya tidak percaya kedutaan pada saat
ini terhubung ke sistem air, jadi ada pertanyaan tentang bagaimana Anda
mendapatkan air bersih," kata Abrams.
Ia melanjutkan, jika
kedutaan kehabisan listrik, para diplomat tidak akan lagi dapat
berkomunikasi dengan para pejabat di Washington. Namun, ia tidak bisa
mengungkapkan jumlah diplomat Amerika yang ditempatkan di Venezuela. Dia
mengatakan mereka akan kembali ke Washington pada akhir pekan ini.