Kamala Harris ingin menuntut Trump jika ia terpilih sebagai presiden AS.
CB,
JAKARTA -- Senator oposisi yang maju sebagai calon presiden Amerika
Serikat (AS), Kamala Harris, mengatakan dia akan menuntut Donald Trump
jika kelak menduduki Gedung Putih. Menurut dia, rakyat AS butuh calon
pemimpin yang terbukti memiliki kemampuan untuk menuntut kasus-kasus
yang terjadi di kubu pemerintahan AS, juga presidennya saat ini.
"Jelas,
ini akan menjadi kampanye yang panjang bagi kita semua. Anda tahu, saya
memiliki kesempatan untuk berbicara agar para pemilih bisa mempelajari
itu hingga pada akhirnya pemilih akan membuat keputusan," kata Harris
dalam sebuah wawancara di stasiun televisi seperti dikutip dari
Media ITE, Rabu (20/3).
Harris
mengatakan bahwa dia memiliki pengalaman kepemimpinan di berbagai
tingkat pemerintahan. Dia juga sempat menjadi jaksa yang dinilai berguna
untuk berurusan dengan Trump.
“Saya pikir para
pemilih akan memutuskan siapa yang akan menjadi presiden Amerika Serikat
selanjutnya berdasarkan pengalaman, kepemimpinan," ujar Senator
Kalifornia itu.
Harris mengungkapkan ia pernah meminjam
dana di lima bank besar AS untuk memperjuangkan hak properti di
Kalifornia, pasca krisis ekonomi di negara bagian AS tersebut.
Kalifornia memang menjadi salah satu negara bagian AS yang bisa dibilang
cukup terpuruk beberapa tahun ini. Sekitar 10 lalu, bisnis kredit di
Kalifornia mengalami penurunan yang sigifikan sehingga membuat bisnis
perumahan ambruk dan properti tidak ada harganya.
“Saya
pikir orang akan menginginkan dan melihat siapa yang memiliki kemampuan.
Dan siapa yang menjadi pejuang bagi rakyat. Saya sudah melakukan
pekerjaan itu," kata dia.
Dilansir laman
Independent, Harris disebut sebagai penantang kuat dari Partai Demokrat dalam pemilu 2020, meskipun dalam jajak pendapat
CNN
yang dirilis Selasa, namanya ada di nomor urut ketiga setelah Joe
Biden--yang belum mengumumkan pencalonannya sebagai kandidat
presiden--dan Bernie Sanders.