BRUSSELS
- Presiden Donald Trump menyatakan siap membantu negara-negara NATO
yang lebih kecil untuk membeli senjata Amerika Serikat (AS). Pernyataan
itu muncul setelah dia menekan semua negara anggota aliansi militer
tersebut untuk menaikkan belanja militer empat persen dari PDB
masing-masing negara.
Dia menyampaikan hal itu hari Kamis setelah pertemuan puncak NATO, di mana dia mengklaim negara-negara aliansi sudah setuju menaikkan belanja militer. Dia mengklaim beberapa anggota aliansi yang kurang kaya telah meminta dibantu untuk membeli senjata Washington. Namun, dia tidak merinci nama-nama negara yang meminta bantuan.
"Kami memiliki banyak negara kaya dengan kami hari ini, tetapi kami memiliki beberapa yang tidak begitu kaya dan mereka bertanya apakah mereka dapat membeli peralatan militer, dan dapatkah saya membantu mereka, dan kami akan membantu mereka sedikit," kata Trump dalam konferensi pers, yang dilansir Reuters, Jumat (13/7/2018).
"Kami tidak akan membiayai mereka, tetapi kami akan memastikan bahwa mereka dapat memperoleh pembayaran dan berbagai hal lain sehingga mereka dapat membeli, karena Amerika Serikat membuat peralatan militer terbaik di dunia; jet terbaik, misil terbaik, senjata terbaik, segalanya terbaik," papar Trump.
Gedung Putih telah mendorong prakarsa "Beli Amerika" yang bertujuan untuk membantu menghidupkan bisnis senjata dengan nilai miliaran dolar.
Trump tidak merinci keterkaitan langsung antara penjualan senjata AS dan upayanya untuk menekan negara-negara NATO lainnya agar menaikkan belanja militer.
"Semua orang ingin membeli peralatan kami. Jadi kami membantu beberapa dari negara-negara itu mengantre dan membeli peralatan terbaik," ujar Trump.
Trump mencantumkan pembuat senjata AS teratas, Lockheed Martin Corp, Boeing Co dan Northrop Grumman Corp sebagai produsen senjata yang dia banggakan.
Perusahaan AS lainnya yang memperoleh manfaat dari dorongan penjualan senjata AS adalah pembuat rudal Raytheon Co dan General Dynamics Corp yang membangun kapal perang dan peralatan militer lainnya.
Dia menyampaikan hal itu hari Kamis setelah pertemuan puncak NATO, di mana dia mengklaim negara-negara aliansi sudah setuju menaikkan belanja militer. Dia mengklaim beberapa anggota aliansi yang kurang kaya telah meminta dibantu untuk membeli senjata Washington. Namun, dia tidak merinci nama-nama negara yang meminta bantuan.
"Kami memiliki banyak negara kaya dengan kami hari ini, tetapi kami memiliki beberapa yang tidak begitu kaya dan mereka bertanya apakah mereka dapat membeli peralatan militer, dan dapatkah saya membantu mereka, dan kami akan membantu mereka sedikit," kata Trump dalam konferensi pers, yang dilansir Reuters, Jumat (13/7/2018).
"Kami tidak akan membiayai mereka, tetapi kami akan memastikan bahwa mereka dapat memperoleh pembayaran dan berbagai hal lain sehingga mereka dapat membeli, karena Amerika Serikat membuat peralatan militer terbaik di dunia; jet terbaik, misil terbaik, senjata terbaik, segalanya terbaik," papar Trump.
Gedung Putih telah mendorong prakarsa "Beli Amerika" yang bertujuan untuk membantu menghidupkan bisnis senjata dengan nilai miliaran dolar.
Trump tidak merinci keterkaitan langsung antara penjualan senjata AS dan upayanya untuk menekan negara-negara NATO lainnya agar menaikkan belanja militer.
"Semua orang ingin membeli peralatan kami. Jadi kami membantu beberapa dari negara-negara itu mengantre dan membeli peralatan terbaik," ujar Trump.
Trump mencantumkan pembuat senjata AS teratas, Lockheed Martin Corp, Boeing Co dan Northrop Grumman Corp sebagai produsen senjata yang dia banggakan.
Perusahaan AS lainnya yang memperoleh manfaat dari dorongan penjualan senjata AS adalah pembuat rudal Raytheon Co dan General Dynamics Corp yang membangun kapal perang dan peralatan militer lainnya.
Credit sindonews.com