Washington (CB) - Presiden Amerika Serikat Donald Trump
menyebut Rusia, Uni Eropa (UE) dan China sebagai "musuh" dalam sebuah
wawancara yang disiarkan Minggu (15/7) malam, menjelang pertemuan
puncaknya dengan Vladimur Putin.
"Saya pikir saya punya banyak musuh. Saya rasa Uni Eropa adalah musuh, apa yang mereka lakukan pada kita dalam perdagangan," kata Trump dalam acara Face the Nation produksi CBS.
"Sekarang kalian tidak akan merasa Uni Eropa demikian, tapi mereka adalah musuh. Rusia adalah musuh dalam aspek tertentu. China adalah musuh secara ekonomi, sudah pasti mereka musuh. Tetapi, itu bukan berarti mereka jahat. Itu tidak berarti apa-apa. Artinya mereka kompetitif," katanya dalam sebuah wawancara dengan Jeff Glor dari CBS Evening News yang dilakukan pada Sabtu.
Trump mengulang pernyataan sebelumnya bahwa Uni Eropa "sungguh telah memanfaatkan kita dalam perdagangan."
Dia juga mengatakan bahwa "sangat buruk bagi Jerman" yang bergantung pada gas Rusia, yang membuat mereka harus membayar "miliaran" kepada Moskow.
Ameria Serikat telah mengenakan tarif pada baja dan aluminium Uni Eropa dan sekutu lainnya, sehingga memicu tindakan balasan.
Perang dagang juga masih berlangsung dengan China setelah Amerika Serikat mengenakan tarif dagang karena menyebut praktik perdagangan Beijing tidak adil, demikian menurut siaran kantor berita AFP.
"Saya pikir saya punya banyak musuh. Saya rasa Uni Eropa adalah musuh, apa yang mereka lakukan pada kita dalam perdagangan," kata Trump dalam acara Face the Nation produksi CBS.
"Sekarang kalian tidak akan merasa Uni Eropa demikian, tapi mereka adalah musuh. Rusia adalah musuh dalam aspek tertentu. China adalah musuh secara ekonomi, sudah pasti mereka musuh. Tetapi, itu bukan berarti mereka jahat. Itu tidak berarti apa-apa. Artinya mereka kompetitif," katanya dalam sebuah wawancara dengan Jeff Glor dari CBS Evening News yang dilakukan pada Sabtu.
Trump mengulang pernyataan sebelumnya bahwa Uni Eropa "sungguh telah memanfaatkan kita dalam perdagangan."
Dia juga mengatakan bahwa "sangat buruk bagi Jerman" yang bergantung pada gas Rusia, yang membuat mereka harus membayar "miliaran" kepada Moskow.
Ameria Serikat telah mengenakan tarif pada baja dan aluminium Uni Eropa dan sekutu lainnya, sehingga memicu tindakan balasan.
Perang dagang juga masih berlangsung dengan China setelah Amerika Serikat mengenakan tarif dagang karena menyebut praktik perdagangan Beijing tidak adil, demikian menurut siaran kantor berita AFP.
Credit antaranews.com