Senin, 11 September 2017

Astaga... Dampak Amukan Badai Irma, Pulau di Karibia Jadi Wilayah Tanpa Hukum



Foto: AFP
Foto: AFP

SAINT MARTIN – Menyusul kerusakan yang disebabkan oleh amukan Badai Irma, pria bersenjata dilaporkan melakukan penjarahan di Saint Martin, Karibia. Saksi mata melaporkan, para penjarah menggunakan golok dan pistol melakukan perampokan di pulau tujuan wisata itu.

Michael Auger, seorang wisatawan di Saint Martin mengatakan, orang-orang mempersenjatai diri mereka dengan golok dan senjata api menyerbu masuk ke hotel dan menganiaya wisatawan. Dia juga mengatakan telah mendengar seorang perempuan yang ditodong di kamar yang terletak di atas kamar hotelnya.
"Ada seorang perempuan yang sedang ditodong berteriak di kamar hotel di atas kami. Kami tidak tahu harus berbuat apa," kata Michael sebagaimana dikutip dari ITV, Senin (11/9/2017).
Michael yang dievakuasi ke Puerto Riko oleh personil militer AS setelah berhasil bertahan dari Badai Irma, mengatakan bahwa orang-orang segera bersatu sesaat setelah badai tersebut lewat. Namun, sehari kemudian kekacauan karena absennya penegak hukum mulai menjadi masalah di wilayah Karibia tersebut.
Badai Irma telah menyebabkan hancurnya keamanan di sejumlah wilayah di Karibia, termasuk Saint Martin dan teritori Belanda di pulau yang sama, Sint Maarten. Selain perampokan terhadap turis-turis di hotel, ada laporan yang menyebutkan militer Belanda tengah mencari sejumlah pelaku dari perampokan bank yang terjadi sesaat setelah badai berlalu.

Lebih dari 1.100 polisi, pejabat militer dan lainnya dikirim ke Saint Martin dan pulau terdekatnya, St Barts, yang hancur akibat terjangan Badai Irma. Sementara di Sint Maarten, korban tewas akibat badai dilaporkan telah bertambah menjadi empat orang pada Minggu.                                                    





Credit  okezone.com